jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Pariwisata (kemenpar) sukses mendukung acara Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) dalam Forum Komunikasi Nasional 2017 di Sahid Rich Hotel Yogyakarta, 12-15 Oktober 2017.
Mengangkat tema Percepatan Pertumbuhan Destinasi Pariwisata yang Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat, Forum Komunikasi Nasional 2017 PUTRI merupakan ajang pertemuan nasional untuk meningkatkan pariwisata Indonesia dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
BACA JUGA: Mau ke Raja Ampat? Lihat Rute Terbang Sriwijaya Group Ini
Ketua DPP PUTRI DIY, GKR Bendara mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi media serta sarana tepat untuk mengangkat dan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan dunia terutama wilayah Yogyakarta.
"Ini sebagai wujud implementasi dari seluruh anggota PUTRI dalam upaya mempromosikan potensi daerahnya dan memperkuat jejaring kerjasama untuk keberlanjutan pariwisata Indonesia sekaligus sebagai ajang pertemuan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang ada di dalam industri pariwisata Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Menpar Ajak Netizen Vote Indonesia di National Best Costume
Lebih lanjut Bendara mengatakan, dalam kegiatan ini, diagendakan kegiatan RAKERDA DPD PUTRI Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, serta dilengkapi dengan penyelenggaraan PUTRI EXPO 2017.
Kegiatan yang diprakarsai DPD Yogyakarta ini diikuti seluruh anggota DPD Putri beserta stakeholders pariwisata Indonesia.
BACA JUGA: FCS 2017 Hadirkan Jejak Sejarah Melayu di Crossborder
"Ini agar kekuatan serta potensi wisata yang dimiliki masing-masing daerah dapat terekspos dan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk datang berkunjung," harap Bendara.
Selain itu, Forum Komunikasi Nasional 2017 PUTRI juga sebagai wujud implementasi seluruh anggota dalam upaya meningkatkan, mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia, sekaligus sebagai sarana penyampaian informasi tentang kekuatan potensi destinasi wisata Indonesia.
"Kami harus memperkuat jejaring untuk keberlanjutan pariwisata Indonesia dalam rangka memajukan dan mengembangkan industri pariwisata Indonesia ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan," tambah GKR Bendara.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Yogyakarta, dia mengingatkan agar promosi juga dibarengi dengan kesiapan tempat-tempat wisata untuk terus meningkatkan kualitas atraksi maupun fasilitas atau amenitasnya.
"Jangan sampai promosinya gencar, kemudian banyak wisatawan yang datang tapi saat datang tidak menemukan sesuatu yang memuaskannya. Sehingga yang malah muncul kekecewaan, semua elemen harus bersatu untuk memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan," ujar Esthy didampingi Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Hendri Karnoza.
Esthy juga menjelaskan, dengan bandara baru nanti, target wisatawan mancanegara ke Yogyakarta pada 2021 adalah 15 juta wisatawan. Sekarang ini, katanya, wisatawan mancanegara yang ke Yogyakarta baru 3 juta orang.
"Jadi butuh kerja keras dan kerja sama serta promosi dari berbagai pihak," katanya.
Hendri menambahkan, kerja sama dan promosi itu harus dilakukan dengan kordinasi yang baik. Kekayaan destinasi wisata di Yogyakarta sangat komplet. Mulai dari alam, budaya, sejarah, maupun buatan manusia, semuanya ada di Jogja dan unik.
"Semuanya memiliki daya tarik yang luar biasa. Bila kerjasama dan promisi dilakukan dengan baik, maka target-target akan lebih mudah dicapai," kata Hendri. Hendri melanjutkan, kegiatan Forum Komunikasi Nasional 2017 PUTRI ini bisa mensinergikan usaha taman rekreasi dengan wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) sehingga memberikan dampak share economy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, PUTRI lebih inovatif dalam menarik minat kunjungan wisatawan ke obyek wisata yang dikelola, mengingat target pertumbuhan pariwisata tahun ini sebesar 20 persen, berarti empat kali lipat dari pertumbuhan perekonomian nasional.
Sehingga percepatan akselerasi harus dilakukan dengan pendekatan great spirit, grand strategi yakni bagaimana mendapatkan hasil yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa.
“Kami harus bangun spirit bahwa pariwisata Indonesia bisa mengalahkan pariwisata negara-negara pesaing di kawasan ASEAN. Pariwisata harus menjadi penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia,” tegas Arief.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dangkong Dance Festival Tarik Wisman Menyeberang ke Karimun
Redaktur & Reporter : Yessy