Genjot Swasembada Sapi, Kemtan Gandeng Pemda dan Perbankan

Kamis, 14 Desember 2017 – 17:51 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memfasilitasi pertemuan antara kepala daerah dengan perbankan di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).

Pertemuan itu untuk mewujudkan swasembada daging sapi di Indonesia.

BACA JUGA: Kementan Turun Tangan Bantu Palestina Lewat Pelatihan IB

"Kami ingin mendorong peran aktif, serta sinergi antara pemerintah daerah dan perbankan dengan investor, dalam upaya akselerasi pengembangan peternakan sapi untuk mewujudkan swasembada daging sapi," kata Amran di Kantor Kementan.

Amran menjelaskan, berdasarkan analisis pakar internasional, 2045 diperkirakan akan terjadi krisis pangan dunia. Untuk itu Indonesia telah merancang menjadi lumbung pangan dunia dengan fokus pada komoditas pangan strategis.

BACA JUGA: Karantina Makassar Raih Sertifikat Manajemen Anti-Penyuapan

Antara lain meliputi padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, gula dan daging sapi.

"Tahapan kerja untuk masing-masing komoditas telah disusun dan akan dilaksanakan secara konsisten, untuk mencapai target telah ditetapkan strategi oleh pemerintah," terang Amran.

BACA JUGA: Mentan Amran Sulaiman Bahas Pengentasan Kemiskinan

Bukan hanya pada produksi, Amran mengupayakan regulasi tentang perdagingan dipermudah untuk dijalankan oleh masing-masing pihak. Dengan begini, sektor ternak khususnya sapi bisa meningkatkan produksinya.

"Strategi penataan regulasi menjadi faktor penting dalam rangka mempercepat pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan efektivitas pelaksanaan anggaran dan belanja pemerintah di sektor pertanian," jelas Amran.

Amran menyampaikan, berbagai program pembangunan pertanian sudah menunjukkan hasil yang menggembirakan, yaitu produksi padi 2016 sebesar 79,1 juta ton GKG naik 11,7 persen dibandingkan 2014. Produksi jagung 2016 juga naik 21,9 persen, bawang merah 11,3 persen dan cabai 2,3 persen dibanding 2014.

Lebih lanjut jelas Amran, sejak 2016 tidak ada impor beras medium, cabai segar dan bawang merah konsumsi. Sedangkan pada 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak.

"Stabilitas harga sekarang dapat dicapai tanpa impor," tandasnya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Capaian Inseminasi Buatan Sudah di Atas 92% dari Target


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler