jpnn.com - JAYAPURA – Hingga saat ini masih banyak masalah di daerah perbatasan. Karena itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo terus berupaya memaksimalkan kualitas tata kelola kawasan perbatasan.
Dia mengatakan, permasalahan di kawasan perbatasan masih terkait dengan kondisinya yang belum tertib, aman, masih adanya perbatasan yang terisolir, dan kualitas perbatasan yang masih rendah.
BACA JUGA: Cara Meraih Sukses dengan Jam Biologis
“Meskipun potensi dari sumber daya cukup besar, masih terjadinya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat dengan negara tetangga,” kata Tjahjo, Selasa (29/3).
Menurut dia, hal tersebut terjadi karena potensi sumber daya yang ada di perbatasan belum maksimal. Hal itu ia ungkapkan saat melakukan Kunjungan Kerja bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Pandjaitan.
BACA JUGA: "Saya Masuk Filipina, Tidak Bisa Telepon Lagi"
Tjahjo menjelaskan, pengelolaan perbatasan ini sangat penting dikarenakan wilayah perbatasan merupakan gerbang depan sekaligus posisi strategis dalam dunia perdagangan dengan negara tetangga.
Salah satu paradigma baru yang dapat dilakukan dalam pengelolaan perbatasan yakni dengan pendekatan Security Approach, Prosperity Approach, Environment Approach.
BACA JUGA: Antara Kelompok Abu Sayyaf dan Bisnis Penculikan
“Adapun kebijakan yang diambil yaitu mempertegas batas wilayah guna mempercepat pembangunan, membangun sistem pengelolaan aktivitas lintas batas negara yang terpadu,ramah investasi,serta memanfaatkan potensi kawasan perbatasan,” tegas Tjahjo.
Sesuai dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo yakni pemerintah ingin melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman. Pemerintah juga tak akan absen dalam membangun tata kelola pemerintahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk di kawasan perbatasan.
“Maka pembangunan dalam kurun waktu dua tahun ini difokuskan pada percepatan pembangunan di wilayah perbatasan,” ujar dia. (adv/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan: Kalau Bisa Lepas Tanpa Bayar, Buat Apa Bayar
Redaktur : Tim Redaksi