jpnn.com - Provinsi Jambi memiliki banyak potensi wisata. Hampir sebelas kabupaten/kota memiliki lokasi wisata yang menarik dan eksotik.
Di timur Jambi ada kawasan pantai timur Sumatera di Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur. Lalu, di barat Jambi terbentang daerah wisata alam nan elok dan permai. Semua kawasan tersebut membuat mata kita berdecak kagum. Salah satu kawasan wisata di Jambi Barat adalah geopark di Kabupaten Merangin.
BACA JUGA: Bangkit Begitu Bertemu Duda Beranak Tiga
Geopark di daerah yang dipimpin Bupati Al Haris itu termasuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang relatif masih terjaga. Menurut para ahli, geopark tersebut diperkirakan berumur 300 juta tahun. Karena itu, tempat tersebut akan menjadi ladang riset utama para geolog dunia dalam mempelajari evolusi bumi.
Di dalam kawasan Geopark Merangin cukup banyak peninggalan fosil kayu, tumbuhan, serta kerang-kerangan yang tercetak membatu di batu endapan lava dan abu vulkanik gunung purba. Fosil-fosil di Merangin itu tersebar di sepanjang Sungai Batang Merangin dan Mengkarang. Fosil-fosil tersebut juga terdapat di dalam tanah.
BACA JUGA: Jaga Tradisi dan Tak Hilangkan Budaya Nenek Moyang
Geopark Merangin menjadi geopark paling berpotensi mendapatkan pengakuan UNESCO. Tim yang telah dibentuk pemerintah daerah adalah tim percepatan pengembangan. Ada juga tim yang dibentuk Badan Geologi Kementerian ESDM. Yakni, tim riset atau peneliti yang telah bekerja sejak 2011.
Saat bertandang ke Graha Pena Jambi Ekspres (Jawa Pos Group), Bupati Merangin Al Haris banyak bercerita tentang potensi wisata daerah yang dipimpinnya. ’’Geopark merupakan salah satu warisan dunia yang berumur ratusan juta tahun. Batu-batu tersebut hanya berada di Kabupaten Merangin. Dalam waktu dekat, keberadaannya akan diakui dunia,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Praktis, Ridwan Tak Perlu Lagi Digendong Masuk Mobil
Geopark Merangin memiliki luas 20.360 kilometer persegi. Geopark tersebut terbagi atas empat bagian. Yakni, Paleobotani Park Merangin, Highland Park Kerinci, Geo-Cultural Park Sarolangun, dan Godwana Park Pegunungan Bukit Tiga Puluh (Tanjungjabung Barat). Paleobotani Park Merangin terbagi atas tiga zona. Yakni, zona tangkapan (gerbang utama) di kawasan Kota Bangko, zona inti geoconservation, bioconservation, cultural, dan conservation serta zona penyangga yang merupakan daerah sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
Luas Paleobotani Park Merangin adalah 1.551 kilometer persegi yang terbagi atas dua zona. Zona pertama disebut geoconservation. Di sana ada dua blok. Yakni, kawasan Jambi Flora yang meliputi Desa Air Batu hingga Desa Biuku Tanjung serta kawasan Kars Sengayau di Sungai Manau dan Kars Jangkat. Kars Sengayau meliputi 13 gua yang pernah ditempuh masyarakat setempat selama 12 hari.
Zona kedua disebut bioconservation. Yakni, kawasan hutan lindung dan hutan adat di Merangin. Salah satunya, Hutan Adat Guguk di Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap. Hutan Guguk memiliki luas sekitar 690 hektare. (bjg/JPNN/c20/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Babah Bikes, Sepeda Custom yang Sudah Merambah Mancanegara
Redaktur : Tim Redaksi