Gerakan Tolak Soeharto Dideklarasikan

Kamis, 04 November 2010 – 16:52 WIB
JAKARTA - Sejumlah aktivis dan keluarga korban kekerasan era Orde Baru mendeklarasikan Gerakan Tolak Soeharto Menjadi PahlawanPara aktivis dan keluarga korban kekerasan era Orde Baru tersebut, memilih pelataran komplek Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai tempat deklarasi gerakan tersebut.

Dengan membawa spanduk dan baliho berisi penolakan terhadap pengangkatan Soeharto menjadi pahlawan, para aktivis dan keluarga korban kekerasan era Orde Baru itu meneriakkan yel-yel anti Soeharto

BACA JUGA: Ilmuwan Belanda Minta Tan Malaka Diakui sebagai Pahlawan

Mereka juga membawa sejumlah gambar peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di zaman Soeharto, seperti Peristiwa Talangsari, Tanjungpriok, serta penculikan aktivis tahun 1998 silam.

Dalam keterangan persnya, gerakan itu menyatakan menolak pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto, berikut berbagai upaya pembersihan nama Soeharto di luar proses hukum
Gerakan tersebut juga menilai bahwa pemberian gelar terhadap Soeharto merupakan pengkhianatan terhadap cita-cita reformasi.

Poin lain yang diserukan oleh Gerakan Tolak Soeharto itu, juga berisi desakan kepada pemerintah untuk menghentikan upaya pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto, serta mendesak agar segera melakukan tindakan hukum yang layak atas kasus pelanggaran berat HAM yang terjadi di masa lalu.

"Jangankan jadi pahlawan, jadi teman saja tidak pantas," sergah Jon Muhammad, salah seorang aktivis '98 yang ikut berorasi

BACA JUGA: KPUD dan Panwas Klaim PSU Manado Aman

Menurut Jon pula, andai saja masih berada di zaman Soeharto, maka gedung MK pun tak akan pernah ada.

"Gerakan ini seharusnya tak perlu ada
Tapi, perubahan lagi-lagi harus dijaga dan dikawal," katanya

BACA JUGA: Pfizer Resmi Ajukan Banding atas Keputusan KPPU

Terkait pemilihan tempat di Gedung MK, pihak Gerakan Tolak Soeharto menegaskan bahwa MK dianggap sebagai representasi dari gedung milik rakyat Indonesia(wdi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Bantah Hakim MK Tak Mau Diperiksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler