Geram, Para Santri Siap Berantas Geng Motor

Selasa, 05 September 2017 – 09:08 WIB
Santri siap berantas geng motor. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Majelis Silaturahmi Santri (MSS) Tasikmalaya siap membantu polisi memberantas geng motor. Kegeraman MSS menyusul meninggalnya salah satu santri akibat tertabrak pemotor mabuk yang disinyalir bagian dari geng motor.

Kemarin (4/9), MSS Tasikmalaya mendatangi Polres Tasikmalaya Kota. Dipimpin Asep Rizal Asyar’i, MSS mendesak polisi menangangi berandalan bermotor. Karena para begundal jalanan itu rentan dengan peredaran minuman keras.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Warung Miras Milik Oknum Anggota

Asep Rizal mendesak polisi meningkatkan kadar penanganan geng motor. Karena, saat ini geng motor sudah kembali membuat masyarakat resah dengan aksi ugal-ugalannya. “Aksi mereka sendiri rata-rata diawali dengan pesta miras,” ungkap tokoh muda NU ini.

Korban dari aksi ugal-ugalan berandalan motor, kata Asep Rizal, yaitu Rajis Nurjamil, santri Ponpes Al-Hamidiyah Mangkubumi Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA: H-1 Puasa, Disperindag Razia Miras, Hasilnya?

Pemuda asal Bandung –yang menuntut ilmu agama di Kota Santri ini— tertabrak pemotor di Jalan AH Nasution Jumat Subuh (1/9) atau di masa malam takbiran Iduladha 2017. Akibatnya, Rajis dan penabrak meninggal dunia.

“Korban (Rajis) usai dari makam sesepuh pesantren mau pulang untuk perisapan Salat Ied,” ujarnya.

BACA JUGA: Anak Durhaka! Ayah Ditikam, Ibu Kandung Dipukul Hingga Memar

Maka dari itu, kata Asep Rizal, MSS dengan pasukan santrinya siap untuk pasang badan membantu pihak kepolisian memberantas geng motor, peredaran miras dan narkoba.

“Kami khawatir masyarakat dari luar jadi hilang kepercayaan untuk mempesantrenkan anak-anaknya di Tasik hanya karena banyak berandalan motor dan pengaruh miras,” katanya.

Soal kecelakaan yang menewaskan salah seorang santri, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Adi Nugraha SIK menegaskan pihaknya sudah menanganinya. Namun proses hukumnya gugur karena tersangka juga meninggal dunia.

“Hasil penyelidikan memang kecelakaan itu akibat kesalahan si penabrak, tapi tersangkanya juga meninggal,” terangnya.

Soal pemberantasan geng motor dan pereadaran miras, sejauh ini pihaknya sudah melakukan baik dengan patroli dan juga operasi cipta kondisi (cipkon).

Ke depannya pihaknya akan lebih mengintensifkan penanganan geng motor. Mulai tindakan preventif sampai represifnya.

“Kita akan libatkan santri juga untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat supaya (generasi muda, red) tidak jadi korban rekrutmen berandalan motor,” terangnya.

Terpisah, Ketua Perkumpulan Otomotif Tasikmalaya (POT) Enan Suherlan turut mendukung rencana MSS yang akan memberantas geng motor.

Namun pihaknya ingin masyarakat bisa membedakan antara geng motor dan pecinta otomotif. “Kalau kami kan jelas pecinta otomotif, beda dengan geng,” jelasnya. (rga)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebanyak 15 Ribu Botol Miras Dimusnahkan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler