jpnn.com - PEKANBARU - Menjelang petang di penghujung Januari 2016. Kampung Dalam, kawasan yang terkenal dengan bisnis Narkoba-nya, digerebek polisi. Sekitar 290 personel gabungan, menyisir lorong demi lorong.
Sebanyak 65 di antaranya merupakan anggota Brimob bersenjata laras panjang, siaga mengawal penggerebekan. Bahkan anjing pelacak, turut dilibatkan pada giat dengan eskalasi besar tersebut.
BACA JUGA: Pria Tewas Keracunan Setelah Makan Ikan Asin
Rumah-rumah tampak sepi. Pintu terkunci rapat. Seakan aksi polisi sudah tercium sebelumnya. “Ada orang di dalam?” tanya seorang petugas di salah satu rumah berlantai dua. Tempatnya di lorong semenisasi yang lebarnya tak lebih dari dua meter.
Di ujung tangga di lantai dua, pintu berterali besi, terkunci. Diduga, pemilik sudah meninggalkan rumah. Alat pemotong besi berbicara. Usai memotongnya, petugas masuk ke dalam. Namun tak ada siapa-siapa di sini.
BACA JUGA: Kembali ke Kampung, Ini yang Ditakutkan Eks Gafatar
Rumah yang sudah kosong tersebut terus digeledah. Mengejutkan, ternyata ada pintu rahasia di balik lemari. Pintu itu tembus ke rumah di sebelah. “Hebat, ada pintu rahasia,” celetuk Direktur Ditresnarkoba Polda Riau Kombes Pol Hermansyah SH, Sabtu (30/1) petang.
Sasaran kali ini tak hanya rumah terduga Narkoba. Pejalan kaki yang melintas di sekitaran lokasi razia, dicegat dan diperiksa.
BACA JUGA: Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Pak Polisi Mantap!
Selain menyisir dengan berjalan kaki, petugas yang dilengkapi rompi anti peluru, melakukan patroli motor. Mereka mondar-mandir memantau situasi.
Dari aksi kali ini, sembilan orang terduga Narkoba diamankan. Mereka digiring ke Kantor Lurah Kampung Dalam. Di sana, petugas dari BNNP Riau bersiap melakukan tes urin. Hasilnya, semua positif mengandung amphetamine.
Tiga di antaranya warga setempat, sementara sisanya warga luar Kampung Dalam. Mereka lalu dibawa ke Polda Riau guna pemeriksaan lebih lanjut.(MXO/MG2/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Akhirnya Kena Batunya Deh....
Redaktur : Tim Redaksi