jpnn.com - WONOSOBO- Dua orang pemuda eks anggota Gafatar yang berasal dari desa Ngadisalam Sapuran dan desa Sindupaten Kertek diserahkan ke pihak keluarga masing-masing, Sabtu (30/1) malam. Penyerahan dilakukan oleh Tim dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Wonosobo yang sebelumnya menjemput mereka dari tempat penampungan di Donohudan, Solo.
Kepala Kantor Kesbangpol Kabupaten Wonosobo, Didik Wibawanto, mengatakan hingga saat ini tercatat ada 10 orang yang menjadi anggota Gafatar, 8 orang dipulangkan dari Kalimantan dengan difasilitasi pemerintah yang dilakukan beberapa waktu lalu, sedangkan 2 orang pulang dengan biaya sendiri.
BACA JUGA: Bongkar Jaringan Narkoba Internasional, Pak Polisi Mantap!
“Dari delapan orang yang dipulangkan ini, dua orang diserahkan di kantor Kesbangpol, sedang enam sisanya yang merupakan warga Bumireso Wonosobo, sudah dipulangkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo, namun karena semua aset yang dimiliki sudah dijual yang bersangkutan sebelumnya, sehingga mereka, yang merupakan satu keluarga ini, memilih pulang ke Purbalingga,” jelasnya, Sabtu (30/1).
Didik Wibawanto menambahkan, pemerintah sendiri, selain telah memfasilitasi pemulangan dan menyerahkan ke pihak keluarga, ke depan berencana akan melakukan pendampingan tingkat Kabupaten dengan mengikutkan dalam kegiatan yang berkaitan dengan masalah Bela Negara, deradikalisasi dan program-program pemerintah lain yang bermanfaat.
BACA JUGA: Ahok Akhirnya Kena Batunya Deh....
Didik juga berharap dan meminta kepada keluarga dua pemuda eks anggota Gafatar yang sudah diserahkan ini, bisa diterima oleh keluarga dan masyarakat sekitar, untuk dilakukan pembinaan dan pemahaman sehingga bisa kembali ke jalan yang benar.
Menurut salah satu keluarga yang anggotanya ikut Gafatar ini, mereka memang sudah mengetahui anggota keluarganya bergabung dengan Gafatar satu tahun yang lalu, dan sempat melarang serta meminta untuk segera meninggalkanya, namun tidak digubris.
BACA JUGA: Kampung Narkoba Digerebek, Sembilan Warga Diamankan Positif Narkoba
Sekitar 3 bulan terakhir mereka kehilangan contact dengan keluarganya. Sampai akhirnya mereka mendapat informasi yang mengejutkan dari aparat desa setempat tentang salah satu keluarganya yang tergabung dalam Gafatar akan dipulangkan pemerintah dan diserahkan pada hari Sabtu di Kantor Kesbangpol.
Sementara yang dirasakan dua pemuda eks anggota Gafatar saat ini, mereka masih merasa bingung dan takut, nantinya setelah pulang kembali dan berbaur dengan masyarakat, apakah mereka masih bisa diterima atau bahkan dikucilkan. Karena itu, mereka dan keluarganya berharap agar kembalinya mereka nanti bisa diterima lagi di masyarakat. (gus/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampai Mati, Saya Tidak Rida Dia Nikahi Janda Itu
Redaktur : Tim Redaksi