Gereja-Gereja Dimolotov, Belasan Kendaraan Hangus

Rabu, 09 Februari 2011 – 06:36 WIB

TEMANGGUNG - Kerusuhan berbau SARA mencuat di Temanggung, Selasa siang kemarin (8/2) di Temanggung2 gereja hangus terbakar setelah dilempari bom Molotov, 2 gereja lainnya rusak parah serta bangunan lain seperti gedung Polres dan gedung Pengadilan Negeri (PN) Temanggung setelah ribuan massa yang mengatasnamakan Umat Islam kecewa dengan vonis yang dijatuhkan PN Temanggung terhadap terdakwa penistaan agama yang dilakukan Antonius Richmond Bawengan, 50

BACA JUGA: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Insiden Cikeusik



Selain merusak sarana tersebut, massa juga membakar belasan kendaran yang diparkir didekat lokasi kejadian
Tercatat 9 orang mengalami luka cukup serius dan dilarikan ke RSUD Djojonegoro Temanggung dalam kejadian tersebut

BACA JUGA: KPK Pastikan Mantan Wako Siantar Bakal Ditahan

Selain dari demonstran, puluhan polisi juga mengalami luka akibat lemparan batu dan bom Molotov, namun mengenai jumlah polisi yang terluka belum ada keterangan resmi.

Sekitar pukul 09.00 Selasa kemarin, ribuan massa yang menurut sumber yang dapat dipercaya berasal dari Semarang, Pekalongan, Solo, Salatiga, Klaten, Yogyakarta, Magelang, Temanggung dan Wonosobo mulai memadati gedung PN Temanggung untuk mengikuti persidangan
Kedatangan massa, menurut informasi sumber tersebut, telah mempersiapkan senjata berupa batang kayu, pedang, batu, ketapel, bom Molotov serta alat-alat lainnya

BACA JUGA: Tak Ada Pastor dan Suster jadi Korban



Di dalam ruang sidang utama PN Temanggung sempat terjadi kericuhan saat majelis hakim yang dipimpin oleh Dwi Dayanto menjatuhkan vonis lima tahun kepada terdakwaMassa mengaku kecewa karena vonis yang dijatuhkan oleh terdakwa yang diduga melakukan penistaan agama tersebut terlalu ringanBeruntung usai sidang petugas langsung mengamankan terdakwa dari amukan massa sehingga terdakwa dalam posisi aman.

Kekecewaan karena putusan pengadilan terlalu ringan terus berlanjut, massa yang berjumlah antara 1500 hingga 2000 orang tersebut melempari gedung PN dengan batu, kayu, botol dan beberapa bom Molotov, bahkan polisi yang mencoba menghalau serangan dari massa sempat terpukul mundur setelah beberapa anggota terlukaAkibat lemparan bom Molotov, pintu masuk serta jendela PN Temanggung pecah berantakan, begitu pula ruang sidang serta ruang loby yang juga carut marut akibat serangan membabi buta tersebut.

Setelah berhasil memukul mundur dari pagar betis polisi, massa kemudian menyerbu satu truk polisi yang diparkir di tepi jalan depan pengadilan, beruntung truk yang mengangkut puluhan anggota tersebut dapat diselamatkan, namun satu truk lainnya yang berada dibelakang truk pertama tidak dapat diselamatkanMassa merobohkan truk tersebut serta membakarnyaSatu unit mobil water canon milik Polda Jateng yang hendak memadamkan api dari truk tersebut tak luput dari amukan massa.

"Orang kita ada yang tertembakPolisi menembak orang kitaPolisi harus bertanggungjawab atas tindakannya," teriak salah seorang dari kerumunan massa

Mendapat provokasi demikian, massa terus menyerang hingga melempari gedung PN dengan bom Molotov"Tangkap Brimob yang menembak pak Amin (salah seorang massa yang diduga ditembak)Bunuh orang yang melindungi kafir, mereka halal darahnya," lanjutnya.

Sejurus kemudian, sekitar lima ratus personil polisi dari Polres Temanggung dan Polres-polres terdekat dan Brimob Polda Jateng memukul mundur massaSempat terjadi bentrok antara massa dan aparat hingga menyebabkan beberapa orang terlukaBeberapa kali terdengar petugas melepaskan tembakan yang diarahkan pada demonstran.

Massa yang mendapat serangan balik kemudian membubarkan diri, dan kembali berkumpul di perempatan Jalan Jenderal Sudirman Temanggung beberapa saat kemudianMassa yang marah kemudian merusak pos polisi di perempatan tersebut dan dilanjutkan menyerbu kantor Polres Temanggung dan Gereja Katolik Santo Paulus yang lokasinya tak jauh dari Polres

Serangan mendadak tersebut menyebabkan sebagian jendela kaca polres pecah dan satu unit mobil truk polisi digulingkanSementara di gereja Katolik Santo Paulus, mengalami kerusakan cukup parah setelah massa menghujani dengan batu dan botol.
Ribuan orang tersebut kemudian menuju gereja Pantekosta di Indonesia yang lokasinya berada di jalan S Parman sebelah Pasar Kliwon Temanggung

Di gereja yang cukup besar tersebut, massa menyerang membabi buta dengan bom MolotovDi gereja tersebut, selain menghancurkan ruang peribadatan, massa juga membakar 3 unit mobil dan 6 sepeda motor yang berada di parkiranBeruntung umat yang sedang beribadat dapat segera dievakuasi melalui pintu belakang sehingga tidak terdapat korban jiwa.

Aktivis Gereja Pante Kosta di Indonesia, Rubin Kurnianto mengatakan, dua lantai gereja di tempatnya juga dibakar oleh massaMassa yang berjumlah ribuan menjebol pintu depan dan langsung melakukan pembakaranSebanyak tiga mobil dan enam motor dengan dua diantaranya milik anggota TNI yang bertugas menjaga gereja ikut dibakar

Mobil dan motor yang berada di belakang lantai bawah tersebut hangusBahkan, tembok dindingnya juga menjadi terancam ambrol karena terbakar."Saat itu ada tujuh orang di dalam gereja yang sedang bertugas sebagai bagian rumah tangga atau sekretariat gerejaBegitu tahu ada massa yang langsung berbuat merusak dan membakar, langsung pada lari dan melompat tembok belakang untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Selanjutnya, massa kembali menyerang Sekolah Kristen Graha Sekinah yang juga terdapat tempat peribadatan didalamnyaDi sekolah tersebut, massa menghujani lantai 1 hingga lantai 3 dengan bom MolotovDidalam sekolah tersebut, massa juga membakar 6 sepeda motor yang tengah parkir di halaman sekolah.

"Massa datang sangat banyak langsung menjebol kunci pintu gerbang dan kemudian membakar seisi gedungTiga lantai yang merupakan tempat ruang kelas untuk tingkat play group sampai SMA, semuanya dihancurkan dan dibakar"antin sekoah juga dihancurkan," kata Sony Zebolon, Satpam Graha Shekina.

Sony mengatakan, massa membakar gedung dan motor dengan menjarah bensin dari penjual bensin eceran di pinggir jalanSebanyak 20 orang guru yang saat kejadian berada di lokasi langsung menyelamatkan diri dengan lari keluar lewat pintu belakang.

"Sedangkan untuk para siswa, hari ini memang sudah iliburkan karena sebelumnya kami sudah mendapat kabar akan terjadi aksi besar terkait sidang penistaan agamaBerdasar sidang-sidang sebelumnya kami sudah mengantisipasi, karena sebelumnya selau terjadi kericuhan," jelasnya.

Hingga sekitar pukul 13.00, suasana kota Temanggung sangat mencekam, warga tidak berani keluar rumah, bahkan beberapa warga yang berada disekitar lokasi kerusuhan mengaku trauma dengan kejadian tersebutKetakutan juga dialami ribuan pedagang di Pasar Kliwon Temanggung yang akhirnya menutup lapak dagangan mereka

Setelah kondisi di Kota Temanggung sedikit membaik, kericuhan kembali terjadi di Desa Tegowanuh, Kecamatan KaloranBangunan Gereja Pantekosta di Indonesia yang ada di desa tersebut diserang 15 orang yang mengenakan cadar dan membawa senjata tajamSelain menghancurkan gereja dan segala isinya, massa juga menghancurkan satu unit mobil dan satu sepeda motor yang diparkir di halaman gereja

"Mereka datang dan menyerang secara tiba-tibaKami berlari karena ketakutan," kata Pendeta Simon Sudi, pemimpin spiritual di gereja tersebut.

Berdasar catatan RSUD Djojonegoro Temangung, ada sembilan orang yang dirawat akibat aksi kericuhan tersebutDokter umum yang memeriksa para korban, dokter Willy Hartanto mengatakan, sembilan orang itu mengalami luka di bagian kepala dan kaki.

"Namun kami belum dapat memastikan apakah luka itu disebabkan karena terkena peluru karetDari pemeriksaan sementara luka itu diduga karena terkena benda tumpul dan keras, sehingga kemungkinan uka itu karena terkena lemparan batu," paparnya.

Sembilan orang korban yang terluka, antara lain yaitu Solahudin ,44, warga Mandisari; Raihanif, 15, warga Dusun Noyogaten, Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Temanggung, Mardiyo, 49, warga Dusun Brawal, Desa Campursari, Kecamatan Bulu, Temanggung, Iwan, 37, warga Jalan Letjend S Parman, Temanggung; Sukarman, 28, Desa Campursari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung

Selain itu, Supangan,15, Ngablak, Magelang, Jurewi,18, warga Tanggulanom, Temanggung; Sriyati, 55, Kedu Gang 3 Temanggung, dan Andi 22, Kuduwuluh, Kedu, Temanggung"Namun untuk yang Iwan dan Sriyati sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan saja," paparnya(zah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jefferson Disudutkan Kesaksian Mantan Sekkot Tomohon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler