jpnn.com, JAKARTA - Pengamatan gerhana bulan total perigi pada Rabu dilakukan oleh Tim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada Rabu, pukul 17.40 WIB.
Deputi Bidang Geofisika Muhammad Sadly mengatakan pengamatan bisa dilakukan pula secara daring melalui situs jejaring Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA: BMKG Sebut Gerhana Bulan Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang, Tetapi...
"Kami juga menyiarkan secara daring (live streaming) dari situs jejaring resmi BMKG. Pengamatan baru bisa dilakukan pada 17.40 WIB saat bulan terbit. Saat terbit, sudah langsung posisi bulan sudah tertutup bayangan bumi sebagian," ujar Sadly di Jakarta, Rabu (26/5).
Dia mengatakan sesuai anjuran protokol kesehatan, maka pengamatan tidak bisa dilakukan di kawasan pantai saat ini agar pengunjung tidak berkerumun dan dapat berwisata secara aman dan nyaman selama pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Gerhana Bulan Total hanya Berlangsung 18 Menit, Begini Keistimewaannya
"Kami mengimbau aktivitas melihat langsung dari pantai Ancol tidak diikuti pengunjung. Karena itu anjuran dari Tim Satgas Covid-19, kita tentu harus mematuhi," kata Sadly.
Sementara itu, Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta Suprihatin mengatakan petugas membawa dua teleskop dengan lensa komputer jenis Vixen VC dengan diameter 200 milimeter bukaan lensa Sphinx SXD di dermaga Ancol.
BACA JUGA: BMKG Kembali Mengingatkan Terkait Kenaikan Air Laut Saat Gerhana Bulan Total
Personel lain membantu menyiapkan aplikasi pemantau citra astronomi (Astro Photography Tool) di laptop.
Sementara ini, posisi bulan sedang berada di sisi timur langit DKI Jakarta. Namun posisi bulan tampak seperti garis bila dilihat dengan mata telanjang.
Hendra memperkirakan gerhana bulan total perigi baru bisa disaksikan pukul 18.18 sampai 18.28 WIB.
"Proses keseluruhan (gerhana bulan total perigi) sampai akhir bayangan bumi hilang kira-kira berlangsung 18 menit 44 detik," kata Hendra.
Gerhana bulan total perigi ialah peristiwa yang terjadi ketika jarak bulan dalam posisi terdekat dengan bumi. Saat bulan berada lebih dekat dengan bumi, volume satelit bumi itu terlihat lebih besar dari biasanya. Secara ilmiah biasa disebut dengan bulan super (supermoon).
Fenomena tersebut sangat langka dan BMKG memprediksi fenomena tersebut akan terjadi lagi pada 2023. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia