Gerhana Matahari Total Jadi Pesona Indonesia

Kamis, 18 Februari 2016 – 02:47 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya terus berinovasi untuk mempromosikan Gerhana Matahari Total (GMT). Setelah berpromosi GMT ke luar negeri, Marketeer of The Year 2013 itu mencetuskan lomba foto, video, dan karya tulis terkait fenomena gerhana matahari total di Indonesia. Kompetisi ini terbuka untuk umum.

“Foto, video dan karya tulis merupakan satu dari lima unsur pentahelix yang posisinya sangat penting dalam dunia pariwisata. Ada unsur pemerintah (goverment), industri (business), akademisi (academition), asosiasi masyarakat (community), dan media. Masing-masing adalah subjek dalam pariwisata,” kata Arief Yahya, kemarin.

BACA JUGA: Soal Revisi UU KPK, Ini Sikap PAN

Arief Yahya menilai GMT kali ini memang tergolong langka. Pertama, momentumnya pas, hanya di Indonesia yang bisa menikmati di daratan, persisnya di 12 provinsi di Tanah Air pada 9 Maret 2016.

Wilayah yang dilintasi GMT 2016 adalah Palembang, Tanjung Pandan, Palangka Raya, Bangka, Sampit, Balikpapan, Poso, Palu, Luwuk, Ternate, Mentawai, dan Maba. Kedua, peristiwa ini baru akan dilihat selama 350 tahun di lokasi yang sama. Ketiga, ada 100 event di Indonesia untuk menyambut GMT.

BACA JUGA: Kalau Menpora Bicaranya Begini, Pasti Ditangkap

Sementara daerah lainnya seperti Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.

“Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling mudah menyejahterakan masyarakat. Karena Gerhana matahari total peristiwa langka, kementerian selalu mengalokasikan anggaran agar momentumnya dapat diketahui masyarakat,” ujar mantan Dirut PT Telkom itu. 

BACA JUGA: Pesan Mendagri Untuk Para Bupati/Wali Kota Yang Baru Dilantik

Deputi Pemasaran Nusantara Esthy Riko Astuty didampingi Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Putu Ngurah membenarkan hal tersebut.

Menurut Esthy, berbagai lomba yang digelar tersebut berhadiah jutaan rupiah. Yang lebih penting lagi, lombanya dibuka untuk umum. 

“Berbagai lomba tadi kami gelar untuk memancing peran warga agar turut ambil bagian dalam promosi wisata di Indonesia. Caranya, melalui karya tulisan, foto, dan juga video. Gerhana matahari total juga kami gunakan sebagai 'gimmick' untuk menarik para wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke beberapa titik di Indonesia,” ungkap Esthy.

Dari paparan Putu Ngurah, tak hanya gerhana matahari saja yang menjadi obyek karya. Pesona alam, budaya, dan kuliner di wilayah yang dilewati GMT juga bisa dijadikan obyek karya.

“Berbagai karya yang dikumpulkan untuk diikutsertakan dalam perlombaan tetap terjaga hak ciptanya. Namun, pihak Kemenpar memperoleh hak guna atas karya-karya tersebut untuk kepentingan konten medianya,” kata Putu.(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen PAN Sarankan Kada Baru Minta Bantuan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler