jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis meminta Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Arsul Sani tak usah banyak komentar soal anggaran mitigasi bencana karena dia tidak ikut membahasnya.
Ini disampaikan Fary, merespons pernyataan Arsul yang menuding Partai Gerindra tak pantas mengkritisi pemerintah terkait kebijakan mitigasi bencana.
BACA JUGA: Fadli Zon: Kenapa Begitu Lengah?
Sebab, partai pimpinan Prabowo Subianto di parlemen tidak berbuat apa-apa untuk meningkatkan anggaran mitigasi bencana di Indonesia.
"Asrul Sani enggak ikut pembahasan anggaran di komisi lima, jadi dia tidak tahu dan mestinya karena dia tidak tahu dia tidak perlu komentar," kata Fary kepada JPNN, Jumat (28/12).
BACA JUGA: Gerindra: Mitigasi Bencana Belum jadi Prioritas
Fary pun mengungkap jika Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) termasuk dalam beberapa fraksi yang menerima usulan anggaran mitigasi bencana usulan pemerintah dengan catatan agar anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ditambah dalam RUU APBN 2019.
"Silahkan buka notolen rapat di komisi lima," tegas Fary.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Sengaja Gunakan Paradigma Pesimistis?
Bicara posisi Partai Gerindra, kata politikus asal NTT ini, sejak awal fraksinya di DPR terus mendorong agar pemerintah menambah anggaran BMKG dan Basarnas.
"Sejak pembahasan awal bulan September 2018, Gerindra mengingatkan dengan tegas agar anggaran BMKG ditambah. Pada pembahasan akhir bulan OktoberGerindra menolak dengan tegas karena anggarannya tidak ditambah," ungkapnya.
Untuk diketahui publik, tambah Fary, pada 2018 ini kebutuhan anggaran BMKG berjumlah Rp 2,6 triliun, tapi yang diberikan pemerintah hanya Rp 1,7 triliun.
Sementara untuk APBN 2019, total kebutuhan BMKG meningkat jadi Rp 2,9 triiliun. Namun pemerintah tetap mengalokasikan Rp 1,7 triliun sehingga tidak ada penambahan sama sekali.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habib Bahar Tersangka, Ini Respons dari Kubu Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam