Gerindra Janji Turunkan Tarif Listrik

Rabu, 19 Februari 2014 – 17:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Kebutuhan masyarakat terhadap listrik terus meningkat, sedangkan energi yang ada masih terbatas. Sebagai solusi, Partai Gerindra menawarkan program pembangunan pembangkit listrik tenaga listrik, panas bumi dan air dengan kapasitas total 10.000 MW.

Ketua Dewan Pakar Partai Gerindra, Burhanuddin Abdullah, mengatakan, bahwa program pembangkit listrik itu termasuk dalam Enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra.

BACA JUGA: KPK Kirimkan Surat Minta Revisi KUHAP Dihentikan

"Hal ini merupakan bagian dari kepedulian kami terhadap masalah energi. Apabila nantinya rakyat memberi mandat dan kepercayaan kepada Gerindra untuk memimpin negeri ini, saya menjamin bahwa program kerja tersebut pasti dijalankan," kata Burhanuddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut Burhanudin, penggunaan energi alternatif merupakan solusi jangka panjang untuk mewujudkan ketahanan energi. Dengan langkah ini, masyarakat akan sangat diuntungkan karena biaya listrik yang murah. Sementara negara juga diuntungkan karena beban subsidi yang bakal berkurang.

BACA JUGA: Guru Honorer K2 Juga Dites Masuk PPPK

"Memang untuk pengembangan sumber daya panas bumi membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Namun tentunya yang harus dilihat adalah untuk jangka panjang dimana sumber energi seperti BBM pasti akan habis," paparnya.

Sementara itu Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi menegaskan, Indonesia kaya dengan sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, air, angin, dan energi panas bumi. Oleh karenanya, Gerindra memandang penggunaan energi alternatif untuk listrik akan jauh lebih hemat dibandingkan dengan BBM.

BACA JUGA: Boediono Pertimbangkan Bersaksi di Sidang Century

Dengan penggunaan energi alternatif, maka tarif listrik untuk masyarakat dapat turun secara bertahap. Subsidi listrik juga dapat ditekan dan perekonomian nasional bisa menjadi lebih baik.

"Sudah saatnya sumber energi alternatif tersebut dimanfaatkan untuk tenaga listrik," ucap Suhardi. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpan Usut Kasus Honorer K2 tak Ikut Tes tapi Lulus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler