Geruduk Istana, ARUP Minta SBY-Boediono Turun

Kamis, 06 Oktober 2011 – 20:02 WIB

JAKARTA - Sekitar 4.000an massa yang tergabung alam Aliansi Rakyat Untuk Perubahan (ARUP) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Rabu (5/10)Massa yang  terdiri atas mahasiswa, buruh, pemuda, aktivis, dan elemen masyarakat lainnya memulai aksi long march dari depan gedung Indosat itu, menuntut SBY-Boediono mundur sekarang juga

BACA JUGA: ICW Curigai Ada Mafia Izin Pemeriksaan Kepala Daerah

Alasannya, karena rezim SBY-Boediono korup dan menjadi antek asing.

Koordinator aksi ARUP, Ahmad Kasino, mengatakan, tuntutan disampaikan karena berbagai kritik dan saran yang selama ini disampaikan banyak kalangan agar SBY memperhatikan nasib rakyat tidak kunjung direspon semestinya
Pemerintahan di bawah SBY-Boediono justru sibuk dengan politik pencitraan yang membuat rakyat semakin geram.

“Kami sudah lelah memberi masukan dan kritikan

BACA JUGA: Muhaimin Klaim 85 Persen Alumni BLK Langsung Kerja

SBY-Boediono lebih suka menutup mata, telinga, dan hati nuraninya daripada mendengar keluhan rakyat
Sama sekali tidak ada upaya nyata dan substansial darinya untuk mengangkat harkat, martabat, dan kesejahteraan rakyat

BACA JUGA: Komite Etik Dinilai Lemahkan KPK

Itulah sebabnya kami minta SBY-Boediono segera turun, sekarang jugaCukup sudahEnough is enough!” papar Kasino.

Sejumlah mahasiswa dan buruh bergantian berorasi di atas mobil yang diparkir tepat di depan Istana NegaraMereka menyuarakan kehidupan rakyat yang kian menderitaPada saat yang sama, mereka juga mengecam perilaku elit di legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang banyak melakukan tindakan tercela, seperti korupsi merajalela dan masalah moralitas yang membelit para elit tersebut.

“Kami juga minta Partai Demokrat dibubarkanPartai ini sudah terbukti menjadi sarang para perampok uang negaraSkandal Bank Century, wisma atlet, dan sejumlah kasus korupsi lain menjadi bukti betapa Partai Demokrat telah menyalahgunakan dan menyelewengkan amanah yang diberikan rakyatKarena itu, Partai Demokrat sangat layak dibubarkan,” ujar Yudha, aktivis dari BEM Jakarta.

Sebagai  wujud tuntutan pembubaran partai penguasa itu, mahasiswa membakar spanduk raksasa yang bergambar kepala Ibas, Anas, Angie, dan Mirwan.  Pada bagian tengah tertulis “APBN ke Kongres Rp Miliaran + Jutaan US$”Sedangkan di bagian bawah tertulis “BUBARKAN PARTAI DEMOKRAT” yang ditulis dengan huruf kapital dan berukuran besarPuncak aksi ditandai dengan pembakaran giant banner tersebut yang disambut dengan tepuk tangan meriah massa demonstran.

Aksi diikuti antara lain Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 92, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jakarta, Laskar Anti Korupsi (LAKI) Pejuang, dan rakyat kelas bawah yang datang dari kawasan JabodetabekMereka membawa puluhan spanduk dan poster.

Antara lain bertuliskan SBY-Boediono Segera Angkat Kaki dari Istana, Rakyat Miskin Makan Nasi Aking, Harga Beras Terus-menerus Naik, Uang SPP Mahal Anak-anak Putus Sekolah, Rumah Sakit Mahal Rakyat Wafat, dan Dana APBN Dirampok Rakyat MeranaARUP membuktikan mampu mengkoordinasi massa dengan baik, sehingga aksi berjalan tertib tanpa adanya kerusuhan atau bentrokan dengan aparat keamanan(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diusulkan, PRT Dapat Jamsostek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler