jpnn.com, JAKARTA - Komite Mahasiswa Anti Korupsi (Komasi) kembali menggeruduk Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/7).
Massa menuntut KPK untuk membentuk tim investigasi guna mengusut dugaan korupsi Menteri BappenasSuharso Monoarfa.
BACA JUGA: 2 Orang Penting di Jateng Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Bupati Budhi Sarwono, Siapa Dia?
“Kami kembali datang dan meminta KPK untuk segera mengusut dugaan korupsi dan penerimaan gratifikasi yang dilakukan Suharso,” kata koordinator aksi Aril di lokasi.
Menurut dia, Suharso telah dilaporkan ke KPK sejak Mei 2020.
BACA JUGA: Dukung Ikhtiar KPK, Habib Aboe Tegaskan Komitmen PKS Memberantas Korupsi
Namun, KPK masih bungkam dan belum memproses laporan sampai saat ini.
“Kami ada di sini, menuntut pihak KPK untuk melanjutkan terkait laporan yang ada. Seperti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang janggal dan gratifikasi penggunaan privat jet,” ungkapnya.
BACA JUGA: KPK Minta 2 Anak Buah AHY Ini Hadir dalam Sidang Bupati PPU
Aril menambahkan berdasarkan LHKPN KPK pada 2018 Suharso memiliki kekayaan sebesar Rp 84 juta.
Namun dalam waktu singkat, kekayaan ketua umum PPP itu meningkat jadi Rp 59 miliar.
Menurutnya, peningkatan harta kekayaan yang signifikan patut dicurigai dan diselidiki oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun KPK, guna menguak fakta yang sebenarnya terjadi.
“KPK tidak boleh tinggal diam, harus bisa menjalankan komitmen konstitusi UU negara untuk menegakkan supremasi hukum. Agar membumihanguskan korupsi di Indonesia,” tutupnya. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Kasus Korupsi Bupati Membrano, KPK Periksa Brigita Manohara, Hubungannya Apa?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga