Geura Hejo untuk Lingkungan Hidup Depok

Rabu, 01 Mei 2019 – 16:23 WIB
Gereja Katolik St Paulus Depok bersama Pemkot Depok menggelar deklarasi 1000 tumbler. Foto: Istimewa

jpnn.com, DEPOK - Gereja Katolik St Paulus Depok bersama Pemerintah Kota Depok menggelar deklarasi 1000 tumbler, suatu gerakan untuk mengajak warga Kota Depok mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Aksi bertema Geura Hejo atau Segera Hijau ini dilaksanakan di depan Gedung Pastoral Yohanes Paulus II pada Minggu (28/4/2019) kemarin.

BACA JUGA: Caleg PSI Desak Pemkab Garut Libatkan Warga dalam Pengelolaan Sampah

BACA JUGA: Peluncuran Gerakan Indonesia Bersih, Identitas Nasional Aksi Bersih dan Pengelolaan Sampah

Penasihat Tim Aksi Geura Hejo Agus Wicaksono mengatakan, acara yang dilengkapi dengan bazar dan gelang solidaritas terinspirasi dari pesan Paskah Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM yang mengajak umat untuk lebih mencintai Ibu Pertiwi dengan cara peduli lingkungan.

BACA JUGA: Rapat Tidak Membuahkan Hasil, Warga Diberi Waktu 1 Hari Buka Kembali TPA Burangkeng

"Awalnya ini obrolan kecil yang berujung pada sebuah komitmen untuk ikut peduli terhadap lingkungan hidup," katanya.

Agus menambahkan, aksi ini tidak akan berhenti di acara deklarasi, tapi akan ada kegiatan lebih lanjut berupa aksi nyata.

BACA JUGA: 5 Truk Sampah Ketahuan Menyusup ke TPA Burangkeng, 2 Truk Ditahan

“Ini baru sebuah inisiasi, sebuah gerakan awal untuk berdamai dengan alam, dan mencintai lingkungan. Gerakan 1000 botol atau tumbler ini mengajak kita semua untuk menggunakan botol yang bisa diisi ulang,” kata Agus.

BACA JUGA: KLHK dan Menko Luhut Luncurkan Program Gerakan Indonesia Bersih

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Ety Suryahati mengatakan, Pemkot Depok akan memberi dukungan penuh jika deklarasi itu bergulir menjadi sebuah gerakan nyata.

Ety mengungkapkan saat ini produksi sampah Kota Depok mencapai 1.300 ton per hari.

Sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang seluas 17 hektare sudah jenuh dan ketinggian tumpukan sampah di TPA tersebut sudah mencapai 25-30 meter.

“Pemkot Depok bercita-cita persoalan sampah diselesaikan di tempat asalnya. Artinya, pengelolaan sampah harus sudah dilakukan di tempat sampah tersebut berasal," katanya.

BACA JUGA: KLHK Gencar Bentuk Masyarakat Peduli Api dalam Pengendalian Karhutla

Sementara Pastor Paroki Santo Paulus Alferinus Gregorius Pontus OFM mengatakan, alam atau lingkungan bukanlah sebuah obyek, tapi bagian dari subyek kehidupan dan manusia adalah bagian dari alam.

“Ada tertulis, iman tanpa perbuatan adalah mati. Kegiatan ini adalah bagian dari pelaksanaan iman. Tuhan Maha Pengampun, manusia bisa mengampuni, namun jika alam marah tidak ada ampun bagi manusia. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk bersahabat dengan alam,” kata Gregorius Pontus. (mg11)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Hari Raya Nyepi, Volume Sampah di Daerah Ini Naik 40 Persen


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Lingkungan   sampah  

Terpopuler