JAKARTA—PT Garuda Indonesia Airways (GIA) diminta secepatnya menuntaskan restrukturisasi utangnyaKementerian Negara BUMN pun menetapkan deadline sebelum semester pertama 2009, jika tidak GIA belum bisa mencatatkan saham perdana (IPO) di bursa saham.
“Restrukturisasi utang BUMN penerbangan itu menjadi hal utama yang harus diselesaikan sejalan dengan retrukturisasi korporasi
BACA JUGA: Pengungsi Situ Gintung Lebih Nyaman di Huntara
Kalau Garuda mau IPO, harus menuntaskan restrukturisasi utangnya dulu,” tegas Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu di Jakarta.Dengan restrukturisasi utang, lanjut Said, nilai perusahaan menjadi lebih tinggi ketika masuk pasar saham
BACA JUGA: Wisatawan Bencana di Situ Gintung Masih Ramai
Tapi soal harga semua tergantung kondisi pasar juga, karena Anda tahu sendiri bursa saham saat ini berada dalam kondisi yang buruk," tegasnya,” ujarnya sembari menambahkan mekanisme pembayaran utang hampir setiap pekan dibahas.Mengenai berapa total kewajiban Garuda, Said tidak merincinya
Untuk diketahui Garuda mempunyai Bank Mandiri sekitar USD 100 juta, Angkasa Pura I, II, dan utang kepada pihak asing European Credit Agency (ECA) sebesar USD 400 juta, serta kredit dari Singapura.
Di samping restruktursiasi utang, saat ini GIA juga tengah gencar melakukan restrukturisasi korporasi
BACA JUGA: Dua Jaksa Pengedar Ekstasi Dilepas
Dari penilaian Said, pembenahan korporasi GIA mengalami banyak kemajuan, dilihat dari arus kas perusahaan yang sudah mulai positif.“Perseroan juga berhasil membuat sejumlah anak perusahaan lebih independen seperti Citilink, dan Garuda Maintenance Facility (GMF),” cetusnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Klaim Sukses Jaga Netralitas
Redaktur : Tim Redaksi