jpnn.com, SOLO - Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka mengatakan tidak masalah dengan penurunan tarif tes Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi penularan Covid-19.
Gibran menyatakan bahwa Pemerintah Kota Surakarta mengikuti arahan pemerintah pusat soal penurunan tarif tes RT-PCR tersebut.
BACA JUGA: Harga Tes PCR di Manado Masih Jutaan Rupiah, Alamak
“Enggak masalah, kami ikuti arahan dari pusat,” kata Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu (18/8).
Berdasar Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR di luar Pulau Jawa dan Bali Rp 525 ribu, di wilayah Jawa-Bali Rp 495 ribu, jauh lebih rendah dari tarif pemeriksaan yang sebelumnya di kisaran Rp 900 ribu-Rp 1 juta.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pak Ganjar Bikin Merinding, Harga Baru Tes PCR, FPI Punya Logo Baru
Gibran mengatakan Pemerintah Kota Surakarta juga berencana menambah laboratorium guna mempercepat pelaksanaan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan virus corona sehingga hasilnya bisa diketahui dalam waktu 1 X 24 jam, tidak sampai berhari-hari.
"Ya kalau instruksinya dipercepat, kami akan tambah (laboratorium)," ujar putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu.
BACA JUGA: Jokowi Turunkan Harga Tes PCR, Ahli Epidemiolog: Masih Kemahalan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan bahwa selama ini hasil pemeriksaan spesimen untuk mendeteksi penularan Covid-19 tidak bisa diketahui dalam waktu cepat antara lain karena laboratorium harus memeriksa banyak sampel.
"Sebetulnya pemeriksaan sendiri hanya membutuhkan waktu dari dua sampai enam jam, tetapi karena banyak yang harus diperiksa sehingga (hasil) keluarnya lama," paparnya.
Meski demikian, dia mengatakan, hasil pemeriksaan spesimen usap saluran napas untuk mendeteksi penularan Covid-19 saat ini sudah bisa keluar dalam waktu kurang dari 2 x 24 jam.
Dia menambahkan, sejumlah rumah sakit sudah memiliki laboratorium pemeriksaan Covid-19.
“Kalau yang milik pemerintah ada RSUD dr Moewardi, ada RS Bung Karno," katanya.
Selain itu, lanjut dia,pemeriksaan untuk mendeteksi penularan Covid-19 bisa dilakukan di Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surakarta di Kecamatan Serengan, serta RS swasta seperti RS dr Oen, RS PKU Muhammadiyah, RS Kasih Ibu, dan RS JIH.
"Mereka (RS swasta) bisa kurang dari 24 jam, tetapi kemampuannya juga terbatas dan harus berbayar karena mereka, kan, berbasis bisnis," katanya. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy