jpnn.com - BENGKULU - Tim Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu berhasil menemukan ladang ganja seluas 5,5 hektare. Dari ladang di Hulu Sungai Beliti, Desa Lubuk Alai, Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong, tersebut, petugas berhasil menemukan 8 ton ganja siap panen.
Kapolda Bengkulu Brigjen Pol M. Ghufron menyampaikan, ganja tersebut langsung dimusnahkan di lokasi. Namun, ada sebagian yang dibawa ke Mapolda Bengkulu sebagai barang bukti. Yakni, 450 kilogram ganja basah dan 350 kilogram ganja kering siap edar.
BACA JUGA: Sudah Kantongi NIP sejak 2014, SK CPNS Belum Keluar, kok Bisa?
Bukan hanya itu, enam pucuk senpi rakitan yang terdiri atas sepucuk laras pendek, dua laras panjang, dan tiga senapan angin disita dalam operasi yang dilaksanakan pada 18 November lalu tersebut. ''Selain memusnahkan ganja-ganja itu, pondok pelaku dibakar. Termasuk dua pucuk senpi rakitan yang telah rusak juga ikut dibakar,'' kata Ghufron saat melakukan konferensi pers di halaman Mapolda Bengkulu kemarin (23/11).
Lokasi penanaman ganja itu, kata dia, berada di hutan lindung dan jauh dari permukiman. Meski sudah terjamah manusia, lokasi tersebut cukup sulit dicapai aparat.
BACA JUGA: Penderita HIV/AIDS Didominasi Karyawan Swata dan IRT, Bukan PSK
Bahkan, tim harus beberapa kali mengganti kendaraan untuk bisa sampai di lokasi. Ghufron, mantan Dirlantas Polda DI Jogjakata, menegaskan bahwa personel awalnya menggunakan kendaraan roda empat. Namun, moda itu terganjal lokasi dan harus berganti dengan kendaraan roda dua.
Ternyata, sepeda motor pun belum bisa mencapai lokasi karena medan yang menanjak. Hingga akhirnya, petugas berjalan kaki. ''Padahal, ke atas sana masih 6-8 jam lagi,'' jelasnya.
BACA JUGA: Giliran Guru Diamuk Beruang Madu
Mantan Karobinopsnal Baharkam Polri tersebut menuturkan, pelaku memang mencari tempat terpencil agar tidak terdeteksi petugas. Selain itu, para pelaku tampak profesional dalam mengelola kebun ganja tersebut.
Mereka, jelas Ghufron, menggunakan jebakan yang bisa mendeteksi jika ada orang atau binatang masuk. Jebakan tersebut bisa berbunyi ketika ada yang menginjak atau tersandung. Begitu juga pada operasi tersebut. Anggota sempat dihadang suara ledakan (pertanda ada orang masuk ke ladang).
''Petugas sempat melihat pelaku yang membawa senjata panjang. Tapi, dia langsung lari ke arah yang sulit untuk dikejar. Karena hujan dan medan licin, mereka lebih menguasai medannya. Pelaku itu tidak bisa ditangkap,'' papar Ghufron.
Meski demikian, tim yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Bengkulu Kombes Polisi Adnas tersebut berhasil menemukan empat unit handphone milik pelaku. Dari handphone itu, penyelidikan akan dikembangkan lebih lanjut. Setidaknya ada 16 orang yang menjadi target polisi dalam kasus tersebut. ''Mudah-mudahan bisa terungkap siapa saja jaringan mereka,'' ungkapnya. (614/609/JPG/c15/diq/jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Kedua KASN Diributkan Lagi
Redaktur : Tim Redaksi