jpnn.com, SOLO - Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mewajibkan seluruh mahasiswa yang terlibat dalam Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI tinggal di asrama.
Total, ada 28 orang yang terlibat Diklatsar Menwa (Resimen Mahasiswa) itu. Mereka terdiri dari 17 panitia dan 11 peserta.
BACA JUGA: Rektor UNS Membekukan Menwa, Tim Evaluasi Ungkap Fakta
Menurut Ketua Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga alias Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS Sunny Ummul Firdaus, hal itu dilakukan untuk mendukung proses penyidikan oleh kepolisian.
"Sewaktu-waktu dipanggil mereka siap hadir, siap ada, dan bisa memberikan keterangan sesuai fakta yang terjadi di lapangan," kata Sunny di kampus UNS, Sabtu (30/10).
BACA JUGA: Ini Tindakan Brigadir JO dan Bripda AS yang Dianggap Pengkhianatan terhadap TNI-Polri
Puluhan mahasiswa itu mulai tinggal di Asrama UNS sejak kematian salah satu anggotanya bernama Gilang Endi Saputra, Minggu (24/10).
"(Di Asrama) sampai polisi mengatakan proses penyidikan ini cukup," tegasnya.
BACA JUGA: Bos Preman Ini Dihabisi Pembunuh Bayaran, Otak Pelaku, Ternyata
Selama proses penyidikan, para mahasiswa tersebut masih diperbolehkan untuk mengikuti proses perkuliahan secara daring.
Selain itu, para wali mahasiswa juga diperkenankan untuk menjenguk.
"Kami semua sepakat, kekerasan apa pun bentuknya, fisik maupun verbal tidak ada toleransi,"pungkas Sunny. (mcr21/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino