jpnn.com - Kini, Clippers tengah mengontrol takdirnya sendiri. Kemenangan atas Blazers membuat mereka mendapatkan home court advantage di babak pertama playoff nanti. DeAndre sukses menjadi pengumpul angka terbanyak bagi Clippers dengan raihan 16 poin dan 12 rebound.
“Sebelumnya, kami memiliki keyakinan untuk mewujudkan apa yang membuat kami bangkit. Kini, jika kami menginginkan home court advantage, kami tengah mengendalikan takdir kami sendiri,” terang Paul setelah pertandingan seperti dilansir Associated Press.
BACA JUGA: Demi Derby della Capitale
Jika Clippers tengah berbahagia seiring kemenangan tersebut, hal sebaliknya malah tengah dirasakan Blazers. Kekalahan tersebut merupakan yang ke-11 secara beruntun. Dengan dua partai tersisa, Blazers berada dalam bayang-bayang kegagalan di era 1971-1972. Saat itu, mereka membukukan 13 kekalahan secara beruntun yang hingga kini masih tercatat sebagai rekor terburuk tim.
“Sangat sulit untuk saya karena mereka menjaga saya dengan sangat ketat. Tanpa ada pemain starter di tim ini, mereka memberikan penjagaan yang luar biasa ketat pada saya,” ungkap Damia Lillard. (jos/mas/jpnn)
BACA JUGA: Persib v Arema di Jalak Harupat
BACA JUGA: Gaji Perdana Dicairkan Setengah Bulan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perpanjang Kontrak, Petkovic Terapkan Gaya Fergie Di Lazio
Redaktur : Tim Redaksi