Gilbert Minta Optimalkan Transportasi Publik Ketimbang Menaikkan Tarif Parkir

Kamis, 24 Juni 2021 – 13:37 WIB
Ilustrasi tarif parkir kendaraan Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyoroti rencana kenaikan tarif maksimal parkir mobil dan motor oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Menurutnya, rencana tersebut tidak tepat. Pasalnya, kata Gilbert, bila rencana kenaikan tarif parkir maksimal dianggap menekan volume kendaraan pribadi, Pemprov DKI seharusnya lebih mengoptimalkan transportasi umum.

BACA JUGA: Tarif Parkir di Jakarta Mau Dinaikkan jadi Rp60 Ribu per Jam, Pengamat Transportasi Berpesan Begini

"Solusi pertama yang dipikirkan adalah menyediakan transportasi publik yang terjangkau dan menjangkau semua daerah pemukiman dan tempat kerja di kota," kata Gilbert kepada JPNN.com, Kamis (24/6).

Mantan wakil rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu menambahkan rencana tersebut memang untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.

BACA JUGA: Briptu Selly Gabriella tak Hanya Berparas Cantik, Tetapi..

Namun, kata dia, tarifnya dinilai sangat besar. "Tarifnya antara Rp5 ribu-60 ribu per jam," ujar Gilbert.

Di sisi lain, politikus PDIP itu mempersolakan situasi saat ini yang tengah dalam masa pandemi Covid-19 bila mendorong menggunakan transportasi publik.

BACA JUGA: Ekonomi Tengah Lesu, Aziz Tidak Setuju Kenaikan Tarif Parkir Kendaraan di Jakarta

Sebab, data Satgas Covid-19 tahun lalu menunjukan sebagian besar pasien yang dirawat adalah pengguna kendaraan umum.

"Masalahnya mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik saat ini berisiko meningkatkan penularan Covid-19," tutur Gilbert.

Di sisi lain, jumlah alat transportasi publik juga belum memadai baik dari jumlah atau frekuensi dan jangkauan serta integrasi antarmoda (single ticket) atau dikenal dengan Jak-lingko jauh dari target.

"Seharusnya transportasi publik yang lebih dahulu diperbaiki, bukan tarif parkir yang digunakan sebagai instrumen," ucap Gibert.

Menurut Gilbert, transportasi publik yang baik akan menghasilkan kualitas udara lebih bersih dan kerugian karena macet akan teratasi.

"Tarif parkir yang direncanakan juga terlalu mahal, mengingat sebagian besar masyarakat adalah pengguna kendaraan roda dua," pungkas Gilbert. (cr3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Muda Pulang, Putrinya Berlari Tanpa Busana, Ada Suami di Sofa


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler