GMNI Medan Pastikan Pelaku Pemerasan yang Terjaring OTT Tak Mewakili Organisasi

Sabtu, 10 Agustus 2024 – 07:51 WIB
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Foto: GMNI

jpnn.com, MEDAN - DPC GMNI Medan angkat bicara soal pencatutan nama organisasi mahasiswa tersebut oleh pelaku dugaan tindak pidana pemerasan yang terjerat dalam OTT di PB Selayang I Medan pada Minggu (4/8) lalu.

Ketua DPC Rama mengaku terkejut ada pihak yang memanfaatkan nama GMNI untuk berbuat kejahatan.

BACA JUGA: GMNI Gelar Demonstrasi Desak Pengusutan Kasus Pelecehan Seksual dan Pengeroyokan

"Terus terang, kami merasa terkejut mendapatkan informasi ini. Secara organisasi kami tidak ada perintahkan kader untuk peras pejabat pemerintah, khususnya Pemko Medan. Jika pun sah terbukti secara hukum, kami meyakini tindakan tersebut hanyalah inisiatif oknum semata," ungkap Rama.

Di tengah derasnya tuduhan yang disematkan kepada GMNI dan organisasi mahasiswa lainnya atas peristiwa OTT, Rama dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya tertib organisasi, tertib ideologi dan tertib kaderisasi dalam melaksanakan agenda perjuangan di bawah kepemimpinan nasional Imanuel Cahyadi .

BACA JUGA: UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045

"Jika pun ada terduga oknum yang mengatasnamakan ketua GMNI seperti yang diberitakan, kami meyakini beliau di bawah komando kelompok Arjuna-Dendi, bukan dari unsur kami. Sehingga sangat disayangkan oknum tersebut mencederai nama organisasi yang telah berdiri selama 70 tahun, dan bikin malu nama organisasi," tegasnya.

Saat ini, tambah Rama, pihaknya masih menunggu keterangan resmi pihak Polrestabes Medan soal kasus pemerasan tersebut.

BACA JUGA: GMNI Jawa Timur Serukan Pemilu Damai Tanpa Provokasi

"Kedua, kami akan evaluasi persoalan yang ada dengan memperkuat konsolidasi di internal GMNI dan menyikapi terkait langkah organisasi apa yang perlu ditempuh. Ketiga, kami akan berupaya bertemu korban dan mencoba mendengarkan permasalahan yang sebenarnya terjadi," lanjut Rama.

Rama mengungkapkan pihaknya juga sedang mencium adanya skema proxy politik pilkada yang dirancang oleh pihak-pihak tertentu untuk melemahkan daya juang GMNI.

"Untuk itu, demi memastikan bahwa ini set politik apa tidak, kami akan konsolidasi dan mendorong agar terbentuknya TPF (Tim Pencari Fakta). Semoga Kapolda, Kapolresta, Pemko Medan dan unsur lain tidak keberatan," tutup Rama. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler