Go-Jek Berkontribusi Rp 44,2 Triliun Terhadap Perekonomian Indonesia

Minggu, 02 Juni 2019 – 11:43 WIB
Layanan ojek berbasis aplikasi Go-Jek. Foto/ilustrasi: Radar Bandung

jpnn.com, JAKARTA - Go-Jek turut memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap perekonomian Indonesia.

Tidak hanya memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, aplikasi tersebut juga membuat para mitra punya penghasilan tetap.

BACA JUGA: AHY, Grace Natalie, Nadiem Makarim, dan Witjaksono Dinilai Pantas Jadi Menteri

Kerja keras Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim berbuah manis. Rabu (29/5) Nikkei Asia Prixe ke-24 menganugerahinya penghargaan Inovasi Ekonomi dan Bisnis.

’’Sejak awal tujuan kami mempermudah hidup masyarakat lewat teknologi,’’ ujar pria 34 tahun tersebut.

BACA JUGA: Membedah Plus dan Minus Regulasi Anyar Tarif Ojek Online

BACA JUGA: Pertamina Siapkan Dana Investasi Rp 27 Triliun

Nadiem merupakan penerima penghargaan Nikkei Asia Prize termuda se-Asia.

BACA JUGA: Nama dan Logo Liga 1 2019 Diumumkan 11 Mei, Sponsor Utamanya Grab ya?

Apresiasi itu membuat pebisnis kelahiran Singapura tersebut semakin semangat menggerakkan perekonomian masyarakat.

Nadiem berharap Go-Jek terus tumbuh dan berkontribusi lebih banyak. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di negara lain.

Saat ini Go-Jek telah merambah Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.

Selain pengakuan bergengsi sebagai pengusaha sukses Asia, Nadiem berhak atas hadiah berupa uang USD 30.000 (sekitar Rp 430 juta).

Hadiah itu bakal digunakan untuk membantu pendidikan anak-anak para mitra Go-Jek di Indonesia.

Go-Jek akan menambah jumlah sumbangan tersebut demi kesejahteraan anak-anak para mitra.

Sepanjang 2018, Go-Jek berkontribusi Rp 44,2 triliun terhadap perekonomian Indonesia.

Dari hasil riset Lembaga Demokrasi Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Indonesia (LD FEB UI), kontribusi itu juga termasuk peningkatan pendapatan mitra, rekanan UMKM, serta layanan lain yang tergabung dalam aplikasi Go-Jek.

Para mitra Go-Jek mengantongi pendapatan yang nilainya lebih tinggi dari upah minimum kabupaten/Kota (UMK).

Setelah mitra Go-Ride bergabung dengan Go-Jek, pendapatan mereka tercatat meningkat 45 persen.

Sementara itu, pendapatan para mitra Go-Car meningkat 42 persen. Selain itu, Go-Jek meningkatkan transaksi para mitra UMKM Go-Food.

Sebanyak 93 persen mitra Go-Food mengatakan bahwa pendapatannya meningkat setelah menjadi mitra Go-Jek.

Selain itu, omzetnya naik dan produk mereka jadi lebih banyak dikenal. Frekuensi penjualan pun ikut meningkat. (ell/c15/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarif Ojek Online Naik, Permintaan Layanan Go-Jek Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler