Go Public, Wika Realty Bidik Rp 3 Triliun

Selasa, 24 Januari 2017 – 16:54 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Wika Realty berencana go public pada semester kedua 2017.

Kebijakan itu diharapkan bisa mendatangkan dana sebesar Rp 3 triliun.

BACA JUGA: Industri Alas Kaki dan Tekstil Lakukan PHK Terbanyak

Saat ini sudah dibentuk tim yang sedang menyiapkan proses pemilihan para profesi penunjang yang akan mendukung perusahaan untuk initial public offering (IPO).

Wika Realty memiliki cadangan lahan (land bank) yang terkonsolidasi seluas hampir 200 hektare.

BACA JUGA: RHB Incar Dana Kelolaan Rp 300 Miliar

Sedangkan yang sudah dan sedang dikembangkan baru seluas 32 hektare.

Land bank tersebut terletak di Jakarta, Bogor, Samarinda, Kendari, Manado, Depok, Pelabuhan Ratu, Semarang,  Balikpapan, Medan, Bali dan Bandung.

BACA JUGA: Semester Kedua, Penjualan Keramik Lebih Perkasa

Sementara itu, pendapatan berkelanjutan (recurring income) Wika Realty saat ini masih di bawah sepuluh persen dari total revenue perusahaan yang berasal dari unit properti yakni club house, komersial area, dan hotel.

“Kami rencanakan pendapatan dari reccuring income di tahun ini dan tahun-tahun mendatang dapat mencapai lebih dari sepuluh persen hingga 15 persen dari total revenue perusahaan dan dalam jangka panjang diharapkan dapat terus tumbuh seiring dengan peningkatan investasi di properti jenis ini,” papar Direktur Utama PT Wika Realty Imam Sudiyono di Jakarta, Senin (23/1).

Imam mengatakan, Wika Realty telah berhasil membangun ribuan rumah tapak, apartemen, kondotel, perkantoran, dan komersial area di berbagai kota besar di Indonesia.

“Wika Realty akan terus menciptakan produk inovatif dengan mutu terunggul dan berdaya saing tinggi sehingga bisa terus tumbuh dan berkembang menjadi market leader di setiap target pasar,” ujar Imam.

Tahun ini, sambung Imam, Wika Realty optimistis bisnis properti akan lebih baik dibanding 2016.

Sebab, ada beberapa faktor pendukung seperti kebijakan Bank Indonesia (BI) tentang Loan To Value (LTV) yang sudah diperlonggar, suku bunga KPR/KPA yang lebih menarik, serta adanya peluang dari kebijakan Tax Amnesty yang masih ditunggu dampak positifnya.

“Semua itu merupakan stimulus bagi bergeliatnya industri properti. Kami berharap kondisi perekonomian pada tahun 2017 ini semakin membaik, meskipun kami masih menunggu efek dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta dampak dari Brexit,” kata Imam. (vit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2017, Jiwasraya Targetkan Raih Premi Rp 20,5 Triliun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler