jpnn.com - ROMA - Rangkaian beban yang berada di pundak para pemain Manchester City saat melakoni laga hidup-mati pada matchday pamungkas fase Grup E Liga Champions 2014/15 dapat diatasi dengan baik. The Citizens mempecundangi AS Roma di Stadio Olimpico 2-0, Kamis (11/12) dinihari WIB. Kemenangan berbuah tiket lolos ke babak 16 besar ini sekaligus memutus tabu mereka saat berkunjung ke Italia.
Ya, dalam laga tersebut, I Giallorossi -julukan Roma- secara keseluruhan tampil lebih dominan. Statistik menunjukkan, tuan rumah menguasai aliran bola 53 persen berbanding 47 persen milik The Citizens –julukan Man. City. Soal peluang pun demikian. Tim besutan allenatore Rudi Garcia melepaskan 14 tembakan, dengan tujuh mengarah ke gawang.
BACA JUGA: Reuni Jebolan Timnas U-19 di Persebaya Surabaya
Sedang tim tamu punya sembilan sepakan dan cuma empat yang tepat sasaran. Tapi, dominasi tersebut tak berarti apa-apa untuk Tim Serigala Ibukota –julukan lain Roma. Karena justru Tim Manchester Biru -julukan lain City- yang mampu memanfaatkan peluang jadi gol.
Samir Nasri membuka keunggulan pasukan arahan Manuel Pellegrini pada menit ke-60 lewat sebuah sepakan roket dari luar kotak penalti.
BACA JUGA: Rudi Garcia Salahkan Dewi Fortuna
Daily Mail mencatat tembakan itu dilepaskan dari jarak 20,9 meter dengan kecepatan 107,8 km/jam untuk menembus jala gawang Morgan De Sanctis dalam tempo 0,7 detik saja. Pablo Zabaleta menggandakan keunggulan tim tamu pada menit ke-86. Berkat kemenangan ini, The Sky Blues -julukan lain Man. City- merengkuh satu tiket lolos dari Grup E menemani Bayern Munchen yang jadi juara grup.
Keberuntungan Man. City mengulangi pencapaian musim lalu di ajang ini juga ditentukan atas hasil akhir laga matchday VI Grup E lainnya. Yakni kala CSKA Moskva menyerah 0-3 di markas Munchen. Padahal, kalau juara bertahan Liga Rusia itu memenangkan pertandingan, merekalah yang menemani Munchen, karena unggul head-to-head atas Man. City.
BACA JUGA: Tridente Barcelona Mulai Makan Korban
Sementara Roma dapat hadiah hiburan ke babak 32 besar Europa League usai finis di urutan tiga dengan nilai lima. Mereka masih unggul head to head dari CSKA Moskva yang punya nilai identik. Bagi Man. City, penaklukan Roma juga berbuah sejarah baru. Karena untuk pertama kalinya dalam histori klub, mereka mampu memenangkan sebuah lawatan di Italia.
Sebelumnya, dari total lima lawatan, The Citizens cuma mampu meraih 3 kali seri dan menelan 2 kali kalah saat mengunjungi wakil Serie A di Negeri Pizza pada kompetisi Eropa.
Sebuah pencapaian gemilang mengingat di laga ini, ada tiga pemain kunci mereka yang absen. Yaitu Sergio Aguero (bomber terproduktif) dan Vincent Kompany (kapten tim) yang cedera, serta Yaya Toure sang penyeimbang lini tengah yang kena suspensi.
”Mungkin jika kami tidak lolos (ke 16 besar), mudah untuk mengatakan bahwa kami tidak bermain dengan semua pemain kunci tersebut (Yaya, Kompany, Aguero). Namun saya tak pernah mengeluhkan itu. Saya amat percaya pada skuad ini dan mungkin skuad ini pantas mendapat pujian yang lebih besar ketimbang sebelumnya,” semprot Pellegrini dalam jumpa pers usai laga seperti dilansir situs resmi UEFA.
”Ketika Anda harus memutuskan bermain tanpa Kompany, Yaya atau Aguero. Maka itu jelas sangat sulit untuk tim. Karena mereka hanya membahas hanya Sergio. Sekarang dia tidak bermain dan buktinya kami lolos. Kami tim yang solid, merebut bola dengan cara yang benar dan di saat tepat. Semua bekerja dengan baik dengan dan tanpa bola. Sebelum laga, saya percaya kami bisa menang,” imbuhnya.
Tak kalah krusialnya dalam kemenangan City kali ini adalah peran kiper mereka, Joe Hart, dan barisan pertahanan, dimana tercatat total melakukan sembilan penyelamatan. ”Kami tahu kami harus sabar. Gol saya memang penting, namun ketika kedudukan 1-0, penyelamatan Hart sungguh luar biasa dan amat membantu kami. Kerja keras ini semacam keajaiban,” tandas Samir Nasri. (sbn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kata JK soal Pembekuan PSSI
Redaktur : Tim Redaksi