Golkar akan Tinggalkan SBY

Siapkan Kadernya Maju Capres

Senin, 30 Juni 2008 – 11:03 WIB
JAKARTA - Partai Golkar akan mengusung calon presiden dari kadernya sendiri pada Pilpres 2009 nantiDuet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla (SBY-JK) dinilai tidak membawa banyak manfaat bagi Partai Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Syamsul Mu'arif menyatakan, jika Golkar lebih mementingkan partai daripada kepentingan rakyat maka duet SBY-JK sudah berakhir

BACA JUGA: Sultan Cawapres Terfavorit

Karenanya rencana Golkar mengusung capres dari kader sendiri itu tetap akan dilakukan sekalipun Golkar bukan pemenang pada Pemilu Legislatif 2009

"Tidak tertutup kemungkinan Golkar mencalonkan presiden sendiri sekalipun kalah di Pemilu (legislatif) karena selama kepemimpinan SBY-JK, Golkar banyak dirugikan," ujar Muarif yang ditemui di VIP Room Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Minggu (29/6) pagi sebelum berangkat ke Mataram untuk berkampanye bagi pasangan Lalu Serinata-M Husni Djibril pada Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Lebih lanjut Ketua Bidang Organisasi, Kader dan Keanggotaan (OKK) Partai Golkar itu menambahkan, kekecewaan Golkar terhadap SBY sudah terakumulasi

BACA JUGA: Golkar Siap Jegal Pemakzulan Presiden

"Kurang menguntungkan (duet SBY-JK bagi Golkar) karena sudah terlalu banyak Golkar dirugikan seperti dalam Pilkada, penempatan Duta Besar ataupun penempatan komisaris-komisaris di BUMN
Kalau Golkar berpikir hnya untuk kepentingan partai, maka duet SBY-JK sudah berakhir," tandas Muarif.
Andaikata memang tidak mementingkan rakyat, lantas bagaimana caranya Golkar mengakhiri duet SBY-JK? Politisi yang pernah menjadi Menteri Kominfo itu menyebutkan, hal itu bisa saja diwujudkan dengan cara Golkar mendukung penuh penggunaan hak angket yang saat ini menggelinding di DPR.
"Kita dukung saja hak angket, maka bubar semua pemerintahan ini

BACA JUGA: Bawaslu Dinilai Tidak Tegas

Tapi kan Golkar berpikir lain, jadi tetap komit (mengawal duet SBY-JK)Kalau komitmen itu kita lepas maka kerugian besar yang didapat rakyatItu yang kita tadak mau," cetus Muarif.
"Meminjam istilah yang sering digunakan Andi Mattalatta (Ketua DPP Golkar yang juga Menteri Hukum dan HAM) hubungan Golkar dengan Presiden SBY laksana sebuah lagu berjudul Benci Tapi Rindu," kutip Muarif.
Hanya saja dalam kesempatan itu Muarif yang Ketua Umum SOKSI itu tidak menyebutkan nama yang akan diusung Golkar sebagai capresNamun Muarif mengaku setuju dengan wacana pencalonan pasangan presiden dan wapres yang berasal dari satu parpolSelain pemerintahan menjadi lebih efektif, juga karena sistem multipartai dalam pemerintahan seperti sekarang ini ternyata banyak gangguan di tengah jalan(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hak Angket DPR Bakal Lumpuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler