Golkar Genjot Sosialisasi Program Islami Ahok-Djarot

Sabtu, 01 April 2017 – 22:27 WIB
Nusron Wahid memberikan sambutan dalam Pengajian Partai Golkar di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/4). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar kian masif mensosialisasikan program promasyarakat muslim yang dijalankan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).

"Banyak sekali bukti bahwa program Pak Basuki-Djarot paling memihak pada umat Islam, sehingga Golkar dan warga muslim DKI Jakarta mendukung nonor urut dua pada Pilkada DKI," ujar Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I, Nusron Wahid dalam Pengajian Partai Golkar di Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/4) malam.

BACA JUGA: Please, Jangan Libatkan Papa Novanto di Kampanye Ahok

Dalam acara itu, Nusron secara khusus mengajak dialog ustaz dan guru ngaji yang akan diberangkatkan umrah oleh Ahok-Djarot. Mereka yakni Ibu Rohani (guru ngaji), ustaz Lukman Azis (imam musala) ustaz Syarifudin (ustaz dan imam musala), dan Ibu Tatik Maryati (ustazhah majelis taklim).

Sekitar 480 yang hadir dalam acara pengajian itu adalah dari relawan dan saksi Golkar yang akan diterjunkan di TPS pada Pilkada 19 April nanti serta dari kalangan masyarakat di Kecamatan Tebet. Hadir juga Ketua DPD II Partai Golkar Jakarta Selatan Ikhsan Ingratubun dan pengurus Golkar tingkat kecamatan.

BACA JUGA: Mau Tahu Inkonsistensi Ahok? Nih Jawabnya...

Nusron menjelaskan, salah satu program pro-Islam yang menjadi komitmen Ahok-Djarot adalah memberangkatkan umrah para pengurus masjid, imam masjid, marbot masjid, guru ngaji, muadzin, serta para pengurus jenazah.

"Dalam lima tahun nanti, 10.000 total orang yang akan diumrohkan. Dengan demikian, ibadah umrah tidak hanya bisa dilakukan orang-orang kaya saja. Bukan orang yang rumahnya 'gedong' saja yang umrah tiap tahun, tapi juga masyarakat dan pengurus masjid supaya adil," ujar Nusron.

BACA JUGA: Tim Ahok-Djarot Sebut Mardani Musang Berbulu Ayam

Selain itu, Nusron juga menyampaikan bahwa para pengurus masjid, ustaz, guru ngaji, dan yang memandikan jenazah juga akan mendapat tambahan gaji atau honor bulanan dari Ahok-Djarot.

Dengan demikian, bukan hanya KJP dan KJS yang terus dijalankan, tapi juga pengurus masjid juga disejahterakan dan diperhatikan.

"Makanya tidak ada salahnya kalau partai Golkar mencalonkan nomor dua pada Pilkada DKI karena terbukti mempunyai keberpihakan pada agama Islam. Buktinya lagi apa? seumur-umur punya gubernur, enggak pernah punya masjid di balai kota, tapi baru pada masa Basuki-Djarot ada masjid megah di balai kota bernama masjid Fatahillah. Ini menandakan Pak Basuki meskipun belum beragama Islam tapi hatinya Islami," imbuh Nusron.

Anehnya, lanjut Nusron, program yang sudah pro masyarakat Islam seperti ini masih diganggu dan diteror oleh orang yang ingin melanggengkan korupsi. Caranya dengan menuduh orang yang mendukung Ahok-Djarot sebagai orang kafir. Seolah mereka paling benar dan paling memiliki agama Islam sendiri.

Nusron menjelaskan, Islam di Indonesia mayoritas ahlussunnah wal jamaah. Tanda-tanda orang ahlussunnah wal jamaah ada sepuluh. Salah satunya yang nomor tujuh bunyinya 'tak boleh mengafirkan seseorang kalau orang itu masih ahli qiblat atau masih salat'.

"Lha masih salat, gara-gara milih Pak Basuki dibilang kafir. Orang seperti ini yang membuat ribet. Makanya Golkar yang nasionalis akan pasang badan di depan melawan yang mengganggu masyarakat dan suka mengafirkan," lanjutnya.

Ciri ahlussunnah wal jamaah nomor delapan, lanjut Nusron, adalah mensalatkan orang yang meninggal dunia selama orang itu adalah ahli qiblat. Namun yang terjadi, ada golongan orang, gara-gara beda pilihan di Pilkada kemudian ketika ada yang meninggal mereka menolak mensalatkan.

"Nah ini yang melakukan pasti dan saya yakin bukan bagian dari ahlussunah wal jamah. Ini pasti yang aneh-aneh dengan jenggot panjang dan celananya cingkrang mengkafirkan orang lain kayak Islam punyanya sendiri. Yang model begini harus dilawan. Jangan takut memilih nomor dua, karena selama masih salat ya tentu masih Islam," tandas Nusron. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nusron Bekali Saksi Ahok-Djarot Strategi Melawan SARA


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler