BACA JUGA: Demokrat Tak Mau Disebut Setuju Amandemen UUD
Paket JK-Win misalnya katanya, mewakili pluralitas geografis wilayah RI, sedangkan SBY-Boediono tidak."Beruntung pasangan JK-Win mewakili kemajemukan bangsa ini, Jawa-luar Jawa
BACA JUGA: Hapus Pilkada Cukup Lewat Revisi UU
Di situ Golkar masih punya harapan," kata Priyo di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan, Rabu (20/5).Dalam kesempatan yang sama, secara tidak langsung Priyo juga menyinggung paham ekonomi Boediono, yakni neo-liberalisme, yang bertentangan dengan ekonomi kerakyatan
BACA JUGA: Gerindra Setuju Pilkada Dihapus
Pasar-pasar tradisional akan dibela," katanya.Dia juga mengaku kaget membaca berita di sebuah media massa beberapa hari lalu, yang mengabarkan pasangan SBY-Boediono disambut baik para investor asingPriyo mengatakan, berita itu memberikan sinyal bahwa pasangan yang diusung Demokrat dan sejumlah partai pendukung koalisinya itu, lebih pro ekonomi pasar"Di satu sisi berita itu baik, tapi akan mengancam ekonomi kerakyatan," ucapnya.
Namun diakui Priyo, isu neo-liberalisme itu tidak banyak berpengaruh kepada citra pasangan SBY-Boediono"Karena keunggulan Demokrat pada figur SBYItu harus kita akui," ujarnya pula(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Siapkan Strategi Pilpres Putaran II
Redaktur : Tim Redaksi