BACA JUGA: Pengamanan Pencetakan Suara Diperketat
Berdasar penelitian Reform Institute, 38 persen konstituen Partai Demokrat menginginkan Golkar meneruskan koalisi di Pemilu 2009
BACA JUGA: JK Siapkan Surat Edaran Untuk Jaring Capres
"Jadi, Golkar berpotensi menjadi penentu utama koalisi, apakah Golkar-Demokrat-PKS, Golkar-PDIP, Golkar-PKS, atau Golkar-partai alternatif," ujar Direktur Reform Institute Yudi Latief dalam diskusi di DPP Partai Golkar Selasa (10/2).
Menurut staf pengajar Universitas Paramadina itu, Golkar memiliki seluruh syarat kawan koalisi yang baik karena konstituennya tersebar merata di kota dan desa, terdidik dan kurang terdidik, serta Jawa dan luar Jawa
Hadir dalam diskusi tersebut Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait, Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Ketua DPP PKS Zulkiflimansyah
BACA JUGA: KPU Jatim Bisa Dipidanakan
Tampak pula Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono dan Sekjen Partai Golkar SoemarsonoYudi menuturkan, peluang Golkar mengalami penurunan suara cukup besar karena Golkar dinilai takut mengusung kadernya sendiri sebagai calon presidenDibandingkan partai-partai besar lain yang sudah mengelus calon presiden, Golkar dinilai tidak punya diferensiasi dan positioning yang berbeda dengan partai lain sehingga mampu menjaga soliditas kader dan menarik simpati konstituen partai lain di pemilu legislatif
"Kalau mengusung satu capres dinilai terlalu berisiko, mungkin dua atau tiga calon presiden bisa mengangkat pamor Golkar di mata calon konstituen," ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengakui Golkar adalah partai yang diidamkan sebagian konstituen partainya menjadi kawan koalisi pada Pemilu 2009Bahkan, Golkar dan PDI Perjuangan sudah pernah berkoalisi di putaran kedua Pemilu Presiden 2004Karena itu, dia meminta konstituen Golkar membandingkan kenyamanan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan Partai Demokrat yang dinilai penuh gejolak selama empat tahun terakhir.
"Terus terang, Golkar jago di lobi elite sehingga bisa menguasai kursi wakil presiden dan ketua DPR meski calon presiden yang diusungnya kalahDalam seni permainan politik dan pragmatisme itu, harus diakui PDI Perjuangan kalah canggih," katanya.
Zulkiflimansyah menuturkan, berdasar analisis internal partainya, Golkar memiliki kerawanan di dua kondisi untuk memutuskan koalisi pada pemilu presidenPertama, bila judicial review syarat suara pengusung calon presiden dikabulkan MK dan bila judicial review ditolak"Bila judicial review diterima, posisi Golkar kurang menentukanNamun bila judicial review ditolak, pilihan koalisi bagi Golkar akan sangat banyak," tandasnya
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, partainya menginginkan koalisi menjelang pemilu presiden merupakan koalisi permanent, yang masing-masing peserta koalisi komit kepada komitmen bersama"Dalam situasi terburuk sekalipun, koalisi harus menjaga komitmen yang samaJangan terulang kondisi koalisi seperti saat ini, kuat komitmennya di pemerintahan, tapi lemah komitmennya di parlemen," tuturnya(noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalla: Dulu Konvensi karena Ketua Umum Terbelit Hukum
Redaktur : Tim Redaksi