Golkar-PDIP di Kabinet, DPR Tetap Kritis

Senin, 24 Agustus 2009 – 16:31 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) H Hayono Isman menegaskan seandainya kader Partai Golkar dan PDI-Perjuangan duduk di Kabinet SBY periode 2009-2014 mendatang, hal tersebut pasti tidak akan berpengaruh terhadap fungsi dan tugas-tugas Anggota DPR sebagai lembaga legislatif.

"Masyarakat tidak usah takut akan kembalinya fungsi dan pernanan DPR sebagai lembaga yang kerjanya hanya pemberi stempel pemerintah seperti yang terjadi pada era Orde Baru sebab UUD 45 pasca amandemen IV dan UU MPR/DPR/DPD dan DPRD secara tegas mengatur fungsi DPR sebagai institusi legislasi, anggaran dan pengawas," ujar Hayono Isman, di press room DPR, Jakarta, Senin (24/8).

Yang harus dicermati, ujarnya, reformasi dan demokratisasi 10 tahun terakhir memang belum terwujud sebagaimana diharapkanSalah satu penyebab tidak terwujudnya perubahan dimaksud karena lembaga dan Anggota DPR belum secara signifikan melakukan perubahan teruma dalam hal membangun budaya unggul dan peradaban yang mulia.

Para Anggota DPR harus mampu menunjukkan integritas dan etika profesionalisme sebagai pemimpin dan mitra pemerintah untuk mewujudkan lingkungan dalam negeri yang kondusif yang menjamin mantapnya pembangunan nasional yang berkeadilan-sosial

BACA JUGA: Perseteruan Elit PAN Diendapkan

"Jangan sebaliknya menjadikan lembaga DPR sebagai arena lomba untuk mementingkan jabatan guna mendapatkan fasilitas negara, kekuasaan dan uang semata," tegas Hayono Isman, yang juga kandidat Ketua DPR dari PD itu.

Percepatan keberhasilan reformasi dan masuknya Indonesia menjadi negara maju pada 2025, lanjutnya, sangat ditunjang oleh komitmen dan dukungan kita bersama terhadap upaya membangun culture of excellence di kalangan DPR sendiri
Demokrasi di DPR hendaknya segera dimulai dengan cara mereformasi diri para Anggota DPR dan perbaikan citra kelembagaan secara menyeluruh.

"Saya mengajak para anggota DPR terpilih periode 2009-2014 mampu secara maksimak menyerap aspirasi rakyat dan mampu mengangkat citra lembaga DPR sebagai lembaga yang bersih, cerdas dan santun serta menjadikan DPR sebagai mercusuar moral bangsa agar Wakil Rakyat terhormat tidak kehilangan kehormatannya," ujar mantan Menpora era Soeharto jadi presiden.

Dia juga menyatakan kekecewaannya terhadap para Anggota DPR yang hingga saat ini lebih suka studi banding ke luar negeri ketimbang membangun komunikasi dan menyerap aspirasi konstituennya masing-masing

BACA JUGA: Kubu SBY Abaikan PKS

BACA JUGA: Akhirnya Agung Terpental dari DPR

(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Terakhir MPR pada 30 September


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler