Golkar Sebut Ruhut Murid Murtad

Rabu, 23 Februari 2011 – 05:50 WIB

JAKARTA - Bukan Ruhut Sitompul kalau tak membuat sensasiDalam sidang paripurna pengambilan keputusan Hak Angket Kasus Mafia Pajak, kemarin, anggota Fraksi Partai Demokrat sempat membuat suasana sidang menjadi panas

BACA JUGA: Bachtiar Ragukan Muchdi di PPP


    
Ini gara-gara politisi berlatar belakang artis dan pengacara itu sempat membawa-bawa nama mantan Ketum Partai Gokar Akbar Tanjung, dalam interupsinya
"Yang ingin saya sampaikan, dengan kerendahan hati sebagai kader politik, saya punya guru politik yang namanya Akbar Tandjung," ujar Ruhut, dalam sidang paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/2).

Pernyataan Ruhut membuat hampir membuat seluruh anggota dewan berpaling padanya

BACA JUGA: Angket Pajak Kandas, Interpelasi Century Perlu Digagas

"Tolong didengar, Akbar mengatakan kepada saya politik adalah pekerjaan yang tak pernah selesai
DPR adalah lembaga politik, kita sama-sama mengetahui semangat reformasi ingin menegakkan hukum sebagai panglima," lanjut mantan politisi Golkar itu.
    
Interupsi Ruhut tersebut lantas dibalas dengan interupsi lain oleh politisi Partai Golkar Gandung Pardiman

BACA JUGA: Opsi Voting Ditambah, Pengusung Angket Menolak

"Apa maksudnya itu? Dia (Ruhut, Red) pengkhianatDasar murid murtad!" seru Gandung.
    
Suasana pun menjadi panasHujan interupsi dari anggota lain tak dapat dihindarkanPimpinan sidang Marzuki Alie juga bahkan sempat mengancam akan mengeluarkan Gandung karena dianggap menggangguDi sisi lain, meski mengingatkan untuk mempersingkat waktu, politisi Demokrat ini tetap mempersilakan Ruhut kembali melanjutkan berbicara

Tidak hanya berhenti di situ, saat kembali berbicara, pernyataan pria yang dulu pernah lama memelihara kuncir di rambutnya itu kembali memancing emosi peserta sidang lainnyaDia bicara ngalor ngidul mengenai persoalan pajak.

Dalam kesempatan itu, Ruhut juga sempat menyindir partai berkuasa saat Orde Baru yang tak lain adalah Partai GolkarYaitu, dia mengatakan, kalau dirinya mendapat informasi dari Dirjen Pajak kalau zaman Orde Baru pendapatan pajak tidak pernah lebih dari Rp 90 persen

"Saya bicara fakta, kalau salah, bunuh dan rajam saja saya, pada 2010 pajak naik menjadi hampir Rp 400 triliunLantas apa yang salah dengan pajak" selorohnya, dengan gaya khas Ruhut

Umumnya, interupsi yang dilakukan anggota DPR lainnya hanya fokus mengenai persoalan setuju atau menolak pengajuan hak angket mafia pajakUlah Ruhut ini membuat beberapa anggota dewan memutuskan keluar ruangan sidang, termasuk Gandung Pardiman.

Wakil Ketua DPR dari Golkar Priyo Budi Santoso yang kebetulan menjadi wakil pimpinan sidang menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah RuhutPriyo yang kebetulan duduk disebelah Marzuki Alie lalu terlihat memberikan isyarat kepada Marzuki Alie supaya ocehan Ruhut dihentikan

Akhirnya, Marzuki yang juga wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menyetop pembicaraan  RuhutIronisnya, tanpa ada menghasilkan kesimpulan yang jelas.(pri/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sebut Dipo Arogan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler