JAKARTA - Partai Golkar menyatakan tetap menolak adanya wacana pemilihan Gubernur DIYBahkan, Golkar berani memperkirakan suara Partai Demokrat akan habis di Pulau Jawa jika terus sejalan dengan pemerintah terkait RUU Keistimewaan DIY
BACA JUGA: Tanpa Ketua Dewan Syura dan Sekjen
“Pemerintah, khususnya presiden plus Partai Demokrat akan menghadapi persoalan sangat serius jika terus berupaya mengingkari sejarah keistimewaan Kesultanan Jogjakarta pada bingkai NKRI
Menurut dia, respons warga Jogja sudah begitu jelas
BACA JUGA: Tunjuk Angelina, Demokrat Bikin Blunder di Jogja
Warga Jogjakarta dengan kearifannya berpijak pada sejarah, sekaligus mengingatkan kita untuk tidak sekali-kali melupakan sejarah“Maka, pilihan paling elegan bagi pemerintah untuk menyudahi debat kusir status Keistimewaan Jogjakarta adalah dengan hati jernih mendengar ketulusan suara mayoritas rakyat Jogjakarta,” katanya.
Menurut angggota Komisi III DPR ini, dengan mengakhiri polemik itu, maka pemerintah bisa fokus lagi pada prioritas pekerjaan yang jauh lebih penting dan strategis bagi NKRI
BACA JUGA: Nasdem Siap Berubah Jadi Parpol
“Sementara warga Jogja dan Kesultanan Jogjakarta pun bisa fokus merespons bencana lahar dingin pasca letusan Gunung Merapi, sambil melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana,” imbuhnyaSebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menampik suara partainya akan turun terkait mundurnya adik Sri Sultan HB X dan pro kontra terhadap rencana RUUK DIY“Kami tak ada alasan pesismisDemokrat DIY tetap solid dan tidak akan berpengaruh,” kata Anas.
Anas menjelaskan, dalam konteks RUUK DIY sekarang ini sebenarnya prosesnya masih relatif awalDengan demikian, tambahnya, belum ada kesimpulan apapun“Rancangannyapun belum dikirim ke DPRMestinya Gusti Prabukusumo tidak perlu begitu tergesa-gesa mundur," kata Anas(dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Banten Diminta Ambil Alih Pemilukada Tangsel
Redaktur : Tim Redaksi