"Jadi kami melihat bahwa ini adalah momen yang tepat untuk mendapatkan dukungan dari rakyat demi kepentingan Golkar pada Pemilu 2014," kata
Bambang Susatyo pada dialog bertema "Angket Century: Sandiwara Politik Partai Koalisi?" di press room DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (9/12).
Diakui Bambang, terpilihnya Idrus Marham berdasarkan hasil kompromi antara Partai Golkar dan Demokrat
BACA JUGA: DPP Golkar Proses SK Vreeke
"Tetapi bukan berarti kami tunduk pada kekuasaanDengan terpilihnya kader Golkar selaku ketua Pansus, Bambang mengatakan akan memanfaatkan kekuatan partainya untuk mendapatkan simpati masyarakat
BACA JUGA: Formasi CPNS Tak Bisa Diganti
“Karena itu kami tidak main-mainKarena itu pula, dalam rapat yang akan digelar Pansus Angket Centruy, Bambang sepakat jika digelar secara terbuka agar masyarakat bisa menilai partai mana yang main-main.
Bambang mengatakan tidak salah jika ada anggapan bahwa Angket Century merupakan sandiwara partai koalisi
BACA JUGA: Pansus Angket akan Panggil Boediono dan Sri Mulyani
Tetapi kata dia, sandiwara itu harus happy ending yang memenuhi keinginan masyarakat dengan mengungkap aktor-aktor dibalik dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun.“Saya yakin kedua orang ini (Boediono dan Sri Mulyani red.) tidak mengambil keuntungan sepersen pun dari uang ituSaya tahu integritasnyaMakanya, tugas Pansus inilah yang akan mengungkap kejahatan dari hulu sampai ke hilirnya dan siapa otaknya,” katanya.
Berbeda halnya dengan anggota DPD, Jhon Pieris yang juga menjadi pembicara dalam diksusi kenegaraan ituLegislator asal Maluku justru mengkritik sikap Golkar yang dianggap berorientasi kekuasaan dengan menerima jabatan selaku ketua pansus.
Jhon Pieris mengatakan orientasi kekuasaan itu tidak memberikan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat“Kalau Golkar dengan paradigma baru mengambil ketua pansus hanya untuk kekuasaan, itu sangat konyol, bukan hanya bagi Golkar tapi bangsa ini,” pungkasnya.
DPD sendiri menurut Jhon Pieris akan mengawal pengusutan Skandal Bank Century hingga mencapai hasil maksimal oleh DPR“Kita tidak harus menurunkan Boediono dan Sri Mulyani kalau memang tidak terlibat, tapi kebenaran harus terungkap,” katanya.(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Idrus Marham Non Aktif di Golkar
Redaktur : Tim Redaksi