jpnn.com - CALIFORNIA - Bocornya laporan penyadapan data pribadi oleh Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA) atas Google dan Yahoo memicu kemarahan kedua raksasa internet tersebut.
Dalam pernyataannya, Google mengaku kecewa karena pemerintah Amerika telah menyadap data dari jaringan-jaringan pribadi Google. Raksasa mesin pencarian ini juga menyatakan, bocornya laporan-laporan itu menegaskan perlu adanya reformasi secepatnya.
BACA JUGA: Izinkan Penggunaan Gadget selama Penerbangan
Pasalnya, baik Google maupun Yahoo mengatakan mereka tidak memberikan wewenang atas peretasan terhadap jaringan-jaringan komunikasi yang dimiliki.
Menurut laman BBC (31/10), sebelumnya surat kabar The Washington Post mengulas program rahasia NSA dari dokumen-dokumen yang dibocorkan bekas kontraktor NSA Edward Snowden. Juga dari wawancara dengan sejumlah pejabat yang memang mengetahui program itu.
BACA JUGA: Tablet Karya Anak Negeri Comeback di Indocomtech
Dalam laporan tersebut dikatakan NSA dan dinas sejawatnya dari Inggris GCHQ menjalan proyek yang disebut MUSCULAR. Proyek itu merupakan proyek peretasan ke kawat-kawat fiber-optic yang mengangkut data antara fasilitas-fasilitas global Google dan Yahoo. Proyek itu memungkinkan dinas-dinas intelijen menyalin semua aliran data, termasuk teks, audio dan video.
Direktur NSA Jenderal Keith Alexander mengatakan, Rabu (30/10), dinas intelijen itu tidak memasuki server-server Google dan Yahoo. Berbicara kepada wartawan dalam sebuah konperensi pers di Washington, ia mengatakan NSA memperoleh akses ke data dengan surat perintah pengadilan.(esy/jpnn)
BACA JUGA: Awas, NSA Ternyata Intip Data Yahoo dan Google
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadirkan Teknologi Masa Depan
Redaktur : Tim Redaksi