jpnn.com - Gegara banyaknya pendukung Donald Trump mengunggah penghasutan kekerasan di Parler, Google terpaksa memblokir layanan jejaring sosial itu dari toko aplikasi mereka.
Melansir Reuters, Apple pada Jumat (8/1), juga memberi waktu 24 jam bagi layanan tersebut untuk mengirimkan rencana moderasi terperinci.
BACA JUGA: Panglima Koarmada I Tegaskan Sudah Temukan Titik Jatuh Pesawat Sriwijaya Air
Tindakan kedua perusahaan Silicon Valley tersebut membuat jejaring sosial, yang menjadi surganya mereka yang diblokir Twitter, itu tidak tersedia untuk unduhan baru di toko aplikasi Google dan Apple.
Dari pantauan, Parler tidak ditemukan di Play Store tetapi aplikasi masih tersedia di App Store, dan bahkan masih dapat diunduh.
BACA JUGA: Serikat Pekerja Paksa YouTube Blokir Donald Trump
Dalam pemblokiran Parler, Google mengacu pada kebijakan terhadap aplikasi yang mempromosikan kekerasan.
Google mengatakan, "Bagi kami untuk mendistribusikan aplikasi melalui Google Play, kami benar-benar mengharuskan aplikasi tersebut menerapkan moderasi yang kuat untuk konten yang mengerikan."
BACA JUGA: Microsoft, Facebook, dan Google Cs Tuntut Perusahaan Spyware Asal Israel
"Mengingat ancaman keamanan publik yang sedang berlangsung dan mendesak ini, kami menangguhkan listingan aplikasi tersebut dari Play Store hingga mengatasi masalah ini," tambah Google.
Dalam surat tim peninjau App Store kepada Parler, Apple menyebut soal peserta massa yang menyerbu gedung Capitol AS pada Rabu (6/1).
"Konten yang mengancam kesejahteraan orang lain atau dimaksudkan untuk menghasut kekerasan atau tindakan melanggar hukum lainnya tidak pernah diterima di App Store," kata Apple dalam surat tersebut.
Apple memberi Parler 24 jam untuk menghapus semua konten yang tidak pantas dari aplikasi.
Apple juga meminta Parler mengirimkan rencana tertulis untuk memoderasi dan memfilter konten ini dari aplikasi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha