Google Mulai Terjun ke Politik Ekstrem

Selasa, 28 Juni 2011 – 07:47 WIB

DUBLIN - Konferensi Melawan Kekerasan Ekstrimis (Save Against Violent Extremism/SAVE) yang diprakarsai oleh Google Ideas dibuka kemarin pagi waktu setempat (pukul 16.00 WIB)Sekitar 200 eks ekstrimis yang kini menjadi pejuang antikekerasan (ekstrimis) dari semua belahan dunia berkumpul di Convention Centre of Dublin (CCD)

BACA JUGA: ICC Terbitkan Surat Penangkapan Qadafi



Mereka datang untuk merumuskan strategi melawan ekstrimisme
Upaya besar untuk ukuran sebuah perusahaan internet

BACA JUGA: Rencanakan Demo, 70 Aktivis Malaysia Ditangkap

Acara dibuka oleh sambutan Direktur Google Ideas Jared Cohen
"Sejak didirikan Oktober 2010 lalu, kami tergerak untuk melakukan sesuatu," tuturnya

BACA JUGA: Militer Syria Tembak Mati Dua Demonstran

"Dengan lebih dari dua miliar pengguna internet, kami yakin bisa melakukan sesuatu perubahan dengan bisnis inti kami yakni internet," imbuhnya

Google kini sendiri merupakan raksasa di bisnis internet, dan YouTube, situs pemutar video itu merupakan salah satu anak perusahaannyaSAVE merupakan konferensi "swasta" pertama di dunia yang membahas mengenai radikalisme

Tak tanggung-tanggung, Google mendatangkan lebih dari 200 orang dari Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Eropa, yang terdiri dari unsur mantan militan, korban-korban selamat (survivor) dari aksi terorisme, hingga semua pihak yang dianggap mempunyai kepedulian terhadap radikalisme dan terorisme tersebut

Yang datang pun adalah tokoh-tokoh nomor satu di bidangnyaSelain mantan presiden Kolombia Alvaro Uribe Valez dan mantan militant Islam Indonesia yang dibawa oleh Yayasan Prasasti Perdamaian pimpinan Noor Huda Ismail, juga ada nama-nama top lainnya.

Di antaranya adalah Thomas James Leyden, mantan pemimpin Neo-Nazi AS yang menjadi propagandis ternama untuk supremasi kulit putih yang kelewatan "namun telah insyaf tersebutAda Maajid Nawaz, mantan presiden Hizbut Tahrir Inggris; Gill Hicks, perempuan korban bom London yang kehilangan kakinya, dan kini menjadi pendiri LSM MAD for peace yang terkemuka ituJuga ada Aicha el-Wafa, ibunda Zacarias Moussaoui, salah seorang pembajak bunuh diri pesawat dalam tragedi 9/11 di Amerika   

Dari mantan militan, ada nama Vera Grabe dan Ricardo RamirezKeduanya adalah mantan pemimpin Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC, Sayap Militer Komunis Kolombia), yang kini sama-sama menjadi direktur LSM di KolombiaJuga ada Henry Robinson, mantan pentolan IRA, sayap militer Irlandia yang bertahun-tahun menjadi musuh utama SAS (pasukan khusus Inggris)

Sekitar 100 media dari seluruh dunia pun diundang, namun Google selektifMedia yang bisa hadir harus melalui serangkaian proses registrasi yang dilakukan dalam kuurn waktu dua bulan terakhirSetelah sesi pertama yang membahas bagaimana konsep radikalisasi kerap disalahmengerti oleh kalangan akademisi dan umum, Executive Chairman Google Eric Schmidt muncul dan menyatakan keberpihakan Google dalam upaya-upaya transparansi untuk menjadikan dunia yang lebih baik.

"Kami bukannya terjun ke politik, tapi posisi kami jelasYakni, transparansi dan dengan segala yang kami punyai, mendorong dunia ke arah yang lebih baik," kata Schmidt kepada Jawa Pos.  Ketika ditanya, apakah sikap itu akan memancing reaksi dari negara-negara totaliter yang kerap memblok layanan internet, dan mungkin menjadikan Google sebagai salah satu musuh bersama oleh kelompok militan" Schmidt menyatakan siap dengan konsekuensinya"Kami sudah sadar konsekuensinya," ucapnya

Lebih lanjut Schmidt mengatakan bahwa pengalaman hidupnya tidak ada separuhnya dari ketegangan yang pernah dialami oleh sebagian besar peserta summit di ruangan tersebutUntuk merekalah, Schmidt berjanji akan sebisa mungkin membantu hal-hal mengerikan tersebut tak pernah terjadi lagi.
   
Sementara itu, Jared Cohen mengatakan bahwa ketika Google menyatakan untuk konsep new think/do tank (konsep baru dan melakukan banyak hal), maka pihaknya sudah bersumpah untuk tidak mengambil jalan aman (safe route)"Memang kami sadar tak bisa berharap langsung ada perubahan, tapi setidaknya ini yang kami lakukan," tuturnya

Dikatakan Cohen, bahwa bisa mengumpulkan para korban dan mantan pelaku teror dalam sebuah forum adalah hal yang luar biasaDan untuk itu, dia optimistis gerakan ini terus berkembang menjadi lebih besar dan lebih besar"Di sini memang kita hanya berbagi dan berdiskusiTapi, yang terpenting, kami siap memfasilitasi apa pun gerakan untuk melawan radikalisme," tambahnya""

Cohen mengatakan pihaknya makin yakin setelah melihat optimisme yang muncul dalam pembukaan kemarin"Ada antusiasme yang berkembangBanyak orang yang tak kenal sebelumnya, kini telah bertemu dan membentuk jaringan," tuturnya

Seperti yang dikatakan TJ Leyden"Saya ingin orang-orang tahu pengalaman sayaJuga ingin orang-orang tahu bagaimana pikiran saya dulu, dan bagaimana saya bertransformasi," tuturnya(ano/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Tenggelamkan Kota di AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler