jpnn.com - JAKARTA - Langkah politik Prabowo Subianto menarik diri daro proses pemilu presiden (pilpres) saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pleno rekapitulasi suara tingkat nasional justru mengundang cibiran. Pilihan Prabowo menarik diri dengan alasan pilpres diwarnai kecurangan justru menyia-siakan suara rakyat yang terlanjur memberikan dukungan ke calon presiden yang berduet dengan Hatta Rajasa itu.
Cibiran itu muncul dari Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Nusron Wahid. Dalam rilisnya ke media, Selasa (22/7), Nusron menyebut Prabowo justru kekanak-kanakan. ”Itu bukan sikap negarawan sejati yang harusnya menghormati kehendak rakyat sesuai dengan sistem,” tulisnya.
BACA JUGA: Tarik Diri, Prabowo Merasa Pejuang Demokrasi
Nusron menambahkan, yang menggelikan justru karena Prabowo menarik diri saat proses pilpres sampai pada tahap penghitungan suara nasional di KPU. Nusron pun menyebut manuver Prabowo dan pendukungnya itu hanya upaya mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum maupun Bawaslu dengan mengaku memiliki banyak temuan tentang kecurangan.
Harusnya, lanjut Nusron, Prabowo sudah menarik diri saat kampanye hitam mulai marak. Alasannya, karena Prabowo selalu menyerukan agar pilpres berlangsung secara beradab.
BACA JUGA: Menarik Diri, Prabowo-Hatta tak Punya Hak Gugat Hasil Pemilu ke MK
"Tapi kenapa baru sekarang (mundur, red) ketika serangkaian usaha menekan dan mengkondisikan KPU dan Bawaslu gagal. Seakan-akan KPU dan Bawaslu tidak kredibel. Kenapa ketika pemilu legislatif Partai Gerindra dan pengusungnya tidak mengundurkan diri juga,” papar Nusron.
Anggota DPR dari Partai Golkar itu pun menyebut Prabowo bukanlah politisi maupun prajurit sejati. “Yang ada hanya ingin menang dengan menghalalkan segala cara,” beber Nusron yang dipecat dari partainya karena mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di pilpres.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Klaim Tak Mau Terlibat Proses Demokrasi Yang Curang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetapkan Cuti Bersama Idul Fitri Tiga Hari
Redaktur : Tim Redaksi