GP Ansor Minta Pemerintah Tak Kendor Tangani Covid-19

Minggu, 29 November 2020 – 19:07 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Dok GP Ansor

jpnn.com, REMBANG - Sedikitnya 500.000 penduduk Indonesia terpapar Covid-19 dalam kurun waktu sembilan bulan. Sampai saat ini, pandemi yang telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan itu masih belum teratasi.

Oleh karena itu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor meminta pemerintah untuk tidak goyah, kendati menghadapi berbagai keterbatasan dan persoalan yang kian kompleks.

BACA JUGA: Truk Pengangkut Bawang Dibegal, Sopir Disekap Sepuluh Hari, Begini Akhirnya

Dukungan langsung kepada pemerintah tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Virtual, Minggu (29/11/2020) pagi dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, faceshield, dan menjaga jarak.

Apel yang berpusat di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ini diikuti perwakilan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari seluruh pimpinan cabang (PC) di Pulau Jawa.

BACA JUGA: 1 Wanita dan 2 Pria Digerebek di Dalam Honda Jazz, Ada Oknum PNS, Tak Bisa Mengelak Lagi

Selain itu, apel juga diikuti seluruh pengurus wilayah (PW) se Indonesia dan 4 PC luar negeri (Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Mesir.

“Kepada pemerintah, saya mengingatkan agar tetap tidak kendor dalam penanganan Covid-19. Tegakkan pelaksanaan protokol kesehatan dan aturan hukum dengan tegas dan adil,” ujar Gus Yaqut, panggilan akrabnya.

BACA JUGA: Ketua Umum GP Ansor: Kenapa Harus Tunda Pilkada?

Sikap tegas pemerintah tersebut, tandas Gus Yaqut, sangat penting agar penanganan virus yang telah menjangkiti seluruh negara di dunia ini bisa segera teratasi. Apalagi, ujarnya, hingga kini vaksin yang terbukti ampuh melawan virus ini juga belum tersedia.

Ansor juga meminta pemerintah untuk melakukan deteksi dini dengan mencegah potensi kerumunan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat.

Berpijak pada kasus yang telah terjadi seperti di Petamburan, Tebet, tempat-tempat wisata saat libur panjang, kerumunan massa sangat rentan menjadi sarana penyebaran baru virus ini.

“Cegah dan jangan beri izin kepada siapa pun yang rencana kegiatannya berpotensi menimbulkan kerumunan dan penularan Covid-19. Ingat kaidah “dar’ul mafasid muqoddamun ‘ala jalbil masholih”, mencegah kerusakan atau bahaya harus lebih diutamakan dari pada mengambil kemanfaatan,” katanya.

Di tengah situasi yang masih dalam keterbatasan ini, Ansor mengajak kepada tokoh-tokoh masyarakat, untuk bahu membahu bergandengan tangan dalam menghadapi pandemi ini.

Dia meminta para tokoh untuk bertanggung jawab dan memberi teladan kepada masyarakat.

“Jangan beri contoh buruk dengan mengabaikan protokol kesehatan. Jangan menyelenggarakan kegiatan, yang meskipun niatnya baik, tetapi berpotensi menimbulkan kerumunan dan penyebaran virus corona. Jangan mengorbankan keselamatan masyarakat,” ujar Gus Yaqut.

Kepada para kader Ansor dan Banser, Gus Yaqut juga meminta agar selalu patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan baik dalam kegiatan organisasi maupun saat kegiatan sehari-hari.

Para kader diharapkan bisa menjadi teladan yang baik untuk dirinya dan keluarganya.

BACA JUGA: Oknum PNS Ini Sudah 5 Tahun tak Masuk Kerja, tetapi Gaji Mengalir Terus

”Jaga kiai, jaga masyarakat sekitar kita dari potensi penularan virus corona,” pinta Gus Yaqut.(ray/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler