GP Ansor: Pemfitnah Jokowi Gunakan Cara Komunis

Kamis, 03 Juli 2014 – 21:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor ikut merasa kecewa dengan pemberitaan Tv One yang menyebut Joko Widodo sebagai penerus Partai Komunis Indonesia (PKI). Ketua Umum GP Anshor, Nusron Wahid menilai Tv One harus mendapat tindakan tegas karena menggunakan ruang publik untuk menebar fitnah dan mnyebar berita tak beradab.

“Media semacam ini jelas tanpa keadaban, dan pelanggaran berat. Kami minta agar KPI (Komisi Penyiaran Indonesia, red) memberikan sanksi seberat-beratnya, kalau perlu mencabut ijin operasinya," kata Nusron di Jakarta, Kamis (3/7).

BACA JUGA: Dirjen Pajak Persilakan Capres-Cawapres Buka SPT Pajak

Menurut Nusron, pemberitaan Tv One soal Jokowi pengusung komunis itu jelas tak relevan. Terlebih, kata politisi Golkar itu, saat ini sudah terjadi pembaruan kultural yang luar biasa dan komunisme sudah ditinggalkan.

"Banyak cucu aktivis PKI yang jadi santri bahkan jadi kiai. Sebab ideologi itu sudah lama hilang dan tidak laku dalam kontek demokratisasi," kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid, dalam keterangan beberapa saat lalu (Kamis, 3/7).

BACA JUGA: Jaksa Buka Curhatan Wawan di Persidangan Atut

Karenanya Nusron yang juga pendukung Jokowi itu menganggap tuduhan bahwa capres usungan PDIP, NasDem, Hanura dan PKB itu komunis jelas menyakitkan.  "Terus apa relevansinya zaman begini menuduh orang yang berbeda politik dengan komunis? Tuduhan komunis juga sama menyakitkannya setiap ada gerakan keagamaan yang berbeda dengan maisntream dianggap NII, DI/TII dan sebagainya,” jelasnya.

Nusron menganggap pemberitaan Jokowi pengusung komunisme itu merupakan upaya untuk menggerus elektabilitas capres yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu. Sebab, upaya mengadu domba memang merupakan gaya komunis.

BACA JUGA: Mantan Sesmenpora Sebut Mahyuddin Minta Uang Untuk Dana Pemenangan Andi

"Yang komunis itu yang suka adu domba, menghalalkan segala cara. Menuduh orang Kristen padahal muslim. Menuduh keturunan China padahal Jawa asli. Justru inilah watak-watak dan kelakuan komunis sejati," ujarnya.

Sebenarnya, kata Nusron, di antara anak-anak korban kekerasan politik baik PKI maupun DI/TII, sudah sama-sama melupakan masa lalu. Bahkan, lanjutnya, mereka sudah membuat forum rekonsiliasi anak bangsa.

Nusron mencontohkan keluarga anggota Bantuan Anshor Serbaguna (Banser) dan keluarga mantan PKI  sama-sama menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran. ”Bahkan ada juga sebagian anak-anak bekas PKI yang diambil menjadi anak angkat dan menjadi warga NU dan Ansor dengan baik dan soleh,” tegasnya.

Nusron pun mempertanyakan pernyataan yang menyebut Jokowi komunis hanya gara-gara mengusung gagasan Revolusi Mental. “Pernyataan itu sangat naif,” pungkasnya.(rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah Terancam Pidana Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler