Grab Tawarkan Promo Tarif Rp1, Bikin Go-Jek Dilematis

Senin, 12 November 2018 – 20:57 WIB
Driver ojek online. Foto: Radar Bogor

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia Harryadin Mahardhika menyoroti perang tarif para penyedia aplikasi transportasi online.

Menurutny, penerapan tarif terlalu rendah dan banjir promo Grab dinilai berpeluang menciptakan perang tarif yang harus diwaspadai.

BACA JUGA: Tarif Grab Terlalu Rendah, Bisa Mematikan Angkutan Lain

"Jika dibiarkan, mau tidak mau akan menyeret Go-Jek sebagai satu-satunya kompetitor di bisnis jasa transportasi daring berbasis aplikasi ini," kata Harryadin menanggapi tudingan kelompok mitra pengemudi kepada Grab soal tarif predator.

Menurut dia, langkah itu karena Grab masih punya kekhawatiran pasar dan mencoba mengejar Go-Jek dengan melempar berbagai promo yang memicu perang tarif.

BACA JUGA: Pelaku Order Fiktif Ojek Online Hanya Belajar dari YouTube

"Karena ada asumsi Go-Jek sudah mampu menerapkan tarif yang bisa menjamin kesejahteraan pengemudi," tutur dia.

Karena itu, dia memperkirakan strategi perang tarif dari Grab bisa tak bertahan lama jika Go-Jek mampu menahan gempuran tersebut.

BACA JUGA: Bongkar Pabrik Liquid Vape Narkoba, Polisi Tangkap 11 Orang

Dia menilai, ekosistem bisnis yang dibangun Go-Jek saat ini sudah pada trek yang benar sehingga diharapkan perang tarif tak akan terjadi.

"Saya melihat ekosistem dan eksistensi Go-Jek saat ini lebih matang ketimbang kompetitornya. Sehingga, kalau mampu bertahan, maka game theory akan terjadi," kata Harryadin.

Hanya, jika harus bertahan dari serangan tarif murah, tambahnya, tak ada yang tahu seberapa lama Go-Jek mampu menahan. Di satu sisi, skema Go-Jek sebenarnya sudah mampu menjamin kesejahteraan pengemudi, sehingga minim komplain.

Tapi di sisi lain, mereka juga harus menghadapi ancaman perang tarif dan promo yang agresif dari kompetitor.

Karena itu, sangat mungkin akhirya Go-Jek terpaksa harus melakukan penyesuaian untuk menghadapi gempuran tersebut, dengan cara ikut melakukan penyesuaian tarif dan menaikkan intensitas promo. Akibatnya, perang tarif di bisnis transportasi daring ini tak terhindarkan lagi.

“Tentu situasi ini akan membuat Go-Jek berada dalam posisi dilematis,” tandasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Nilai Skema Bisnis Go-Jek Lebih Matang


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler