Great Eastern Indonesia-Rekosistem Berkolaborasi Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab

Selasa, 27 Februari 2024 – 22:52 WIB
Special Project, Key Initiatives, and Government Manager Rekosistem Stevanus Andreas membagikan tentang upaya-upaya sederhana yang dapat ditempuh oleh karyawan Great Eastern Life Indonesia dalam menciptakan kebiasaan memilah sampah. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Persoalan sampah masih menjadi isu besar di Indonesia yang perlu diatasi oleh berbagai pihak.

Mulai dair pemerintah hingga perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tengah-tengah lingkungan masyarakat.

BACA JUGA: Berkat Inovasi Pengelolaan Sampah, Pemuda Pelopor Ini Raih Penghargaan dari Kemenpora

Data terbaru dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI  menunjukkan bahwa jumlah timbunan sampah di Indonesia per tahun 2023 mencapai 17,5 juta ton dan 33,5 persen di antaranya atau sejumlah 5,8 juta ton tidak berhasil terkelola dengan baik.

Penyebab timbunan sampah tidak berhasil terkelola dengan baik salah satunya karena sebagian besar pengelolaan sampah di bangunan/gedung operasional di Indonesia masih mengusung metode kumpul – angkut – buang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

BACA JUGA: Patra Bandung Hotel Dinobatkan Jadi Role Model Pengelolaan Sampah Secara Mandiri

Metode tersebut tentunya menyebabkan sebagian besar produksi sampah menumpuk di TPA dan menghasilkan emisi gas metana yang menjadi penyumbang pemanasan global terbesar kedua setelah karbon dioksida yang juga menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat.

Untuk itu, selama tahun 2023, Great Eastern Life Indonesia telah melakukan berbagai insiatif sustainability yang berhasil membantu sejumlah total 12.000 masyarakat, termasuk dalam membantu mengurangi sampah dengan mendistribusikan 5.000 kantong belanja ramah lingkungan sebagai pengganti plastik sekali pakai ke seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Avian Berdayakan Masyarakat di Desa Wadungasih dalam Pengelolaan Sampah

Gerakan ini bekerja sama dengan Saya Pilih Bumi (bagian National Geographic Indonesia) dalam rangkaian kampanye Reach for a Greener Tomorrow.

Tidak berhenti sampai di situ, tahun ini, Great Eastern Life Indonesia kembali mengambil langkah nyata dalam membuktikan komitmen pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, terutama di lingkungan internal Great Eastern Life Indonesia.

Sebagai pembuka wujud komitmen, bertepatan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari 2024, Great Eastern Life Indonesia menggelar siaran langsung Instagram Great Talks Episode ke-34 dengan mengusung topik “Reach for a Greater Tomorrow: Jadi Hebat Atasi Sampah dengan Tepat” bersama narasumber Dila Hadju – pendiri Tumbuh Hijau Urban (sebuah komunitas yang berfokus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan).

Dalam acara tersebut, Dila Hadju berbagi cara mudah untuk bertanggung jawab terhadap sampah, khususnya sampah harian di rumah.

Salah satu langkah termudah ialah dengan membuat sistem pemilahan sampah di rumah. Pemilahan sampah bisa dimulai lewat dua kategori yaitu sampah organik dan non-organik. Hasil pemilahan tersebut bisa disetorkan ke waste station yang terdekat dari lokasi rumah.

“Untuk membantu mengurangi persoalan sampah di Indonesia, kita tidak memerlukan segelintir orang yang melakukan usaha yang sempurna, tetapi kita memerlukan banyak orang yang melakukan usaha yang sederhana, sesederhana memilah sampah di rumahnya masing-masing,” tutur Dila Hadju.

Sebagai inisiatif utama, Great Eastern Life Indonesia menggandeng Rekosistem sebagai penyedia pengelolaan sampah (waste management) untuk memastikan bahwa produksi sampah harian di kantor Great Eastern Life Indonesia tidak berujung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Rekosistem merupakan sebuah perusahaan teknologi iklim yang memanfaatkan sistem operasi pengelolaan sampah yang terintegrasi untuk mengolah sampah menjadi bahan materi daur ulang maupun sumber daya baru terbarukan.

Great Eastern Life Indonesia melakukan Sustainability Kick Off untuk seluruh karyawan pada 22 Februari 2024.

Special Project, Key Initiatives, and Government Manager Rekosistem Stevanus Andreas membagikan tentang upaya-upaya sederhana yang dapat ditempuh oleh karyawan Great Eastern Life Indonesia dalam menciptakan kebiasaan memilah sampah, baik di kantor, di rumah, maupun di ruang-ruang publik seperti mal.

Sebab, salah satu solusi dalam mengurangi timbunan sampah ialah dengan pemilahan tersebut, pengomposan, dan daur ulang. Upaya tersebut dapat mengurangi total emisi gas rumah kaca dari sektor sampah sebesar 84 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Stevanus mengapresiasi langkah awal Great Eastern Life Indonesia dalam menyediakan dua kategori jenis sampah, yaitu organik dan non-organik, di titik-titik ruang kerja karyawan dan menyerahkan kepada Rekosistem untuk kemudian diolah menjadi sesuatu yang kembali berdaya guna.

Sejalan dengan brand promise Great Eastern Life Indonesia yang ingin menginspirasi masyarakat untuk bisa meraih berbagai aspirasi dalam kehidupannya dan Jadi Hebat, lewat inisiatif ini, Great Eastern Life Indonesia menunjukkan bahwa salah satu wujud Jadi Hebat ialah dengan peduli terhadap lingkungan.

Komitmen ini mencerminkan tanggung jawab sosial Great Eastern Life Indonesia yang berlandaskan pada tiga pilar keberlanjutan (sustainability), yaitu lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance). Inilah yang diuraikan oleh Roy Hendrata Gozalie, Head of Marketing Great Eastern Life Indonesia, dalam momentum Sustainability Kick Off 2024, 22 Februari 2024.

Dalam paparannya, Roy Hendrata Gozalie menegaskan bahwa insiatif sustainability Great Eastern Life Indonesia tak hanya menjelma dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang hanya bertujuan memberikan donasi maupun menggiatkan kampanye peduli lingkungan.

Lebih dari itu, insiatif sustainability ini merupakan integrasi dari kampanye brand maupun praktik bisnis yang dibuktikan (proof point) melalui penyediaan produk solusi untuk masyarakat.

Dengan begitu, Great Eastern Life Indonesia terus berkomitmen menjalankan Creating Share Value (CSV) yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi sekaligus menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Head of Marketing Great Eastern Life Indonesia Roy Hendrata Gozalie membagikan overview dari berbagai inisiatif sustainability yang telah dilakukan di Great Eastern Life Indonesia.

Great Eastern Life Indonesia melakukan inisiatif ESG ini tidak hanya sekadar ikut-ikutan trend. Namun, mereka menganggap ini penting untuk menciptakan Creating Share Value.

Sebagai buktinya, pada 2023, inisiatif ESG Great Eastern Life Indonesia telah diakui dengan mendapatkan penghargaan.

Tidak hanya di level nasional seperti Indonesia CSR Brand Equity Award 2023 dan Marketing Award untuk inisiatif Reach for a Greater Tomorrow sebagai The Best in Social Marketing, tetapi juga di level Asia yaitu ESG Initiatives of The Year – Indonesia dari Insurance Asia Award 2024.

"Dan, kita percaya, berbagai inisiatif ini termasuk waste management akan mengerucut pada satu tujuan yang sama yaitu Reach for a Greater Tomorrow,” tutup Roy.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler