Green Surfactant Produksi Petrokimia Gresik Diminati Industri Migas di Indonesia

Selasa, 04 Mei 2021 – 22:05 WIB
Petrokimia Gresik melakukan penjualan perdana Green Surfactant. Foto: Dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Petrokimia Gresik melakukan penjualan perdana Green Surfactant sebanyak 7.000 liter ke KSO Pertamina EP-Samudra Energy BWP Meruap di Sarolangun, Provinsi Jambi.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan selama ini surfaktan berbasis hydrocarbon harus diimpor dari luar negeri.

BACA JUGA: Tekan Impor, Petrokimia Gresik Gandeng SBRC IPB Produksi Surfaktan

Harga produk tersebut lebih mahal dan fluktuatif karena dipengaruhi harga crude oil dunia. 

Green surfactant akan menggantikan penggunaan surfaktan berbasis hydrocarbon yang umum digunakan industri migas di Indonesia.

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Uji Coba Pupuk Phonska OCA di 15 Kecamatan

“Oleh karena itu, green surfactant memiliki potensi pasar yang besar mengingat harganya lebih kompetitif dan lebih ramah lingkungan. Di sisi lain sumur migas di Indonesia juga sangat banyak,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan resmi, Selasa (4/5).

Sementara itu, dalam hal pemasaran, Petrokimia Gresik mendapat dukungan marketing and technical assistance dari Komunitas Migas Indonesia (KMI).

BACA JUGA: Upaya Petrokimia Gresik Genjot Produksi Tebu di Jawa Timur

Setelah pengiriman ke KSO Pertamina EP-Samudra Energy BWP Meruap, selanjutnya Petrokimia Gresik akan melakukan pengiriman Green Surfactant dengan volume 3.500 liter ke Sumur Kawengan Cepu, Provinsi Jawa Tengah.

“Ini menjadi bukti green surfactant produksi Petrokimia Gresik sangat diminati industri migas di tanah air,” imbuh dia.

Saat ini, kapasitas produksi green surfactant Petrokimia Gresik mencapai 600 kiloliter (kL) per tahun.

Melihat potensi pasar yang masih sangat terbuka lebar, Dwi Satriyo berharap ke depan produksi green surfactant dapat ditingkatkan tidak lagi sekadar mini plant, tetapi dalam skala yang lebih besar lagi.

Dia menyatakan hadirnya produk green surfactant ini juga menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik terhadap target produksi crude oil 1 juta barrel per hari yang dicanangkan oleh pemerintah melalui SKK Migas.

"Selain itu, kerja sama ini juga menjadi salah satu wujud dan peran bersama dalam membangun kemandirian bangsa serta dalam rangka mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan bahan penolong, salah satunya surfaktan," pungkas Dwi Satriyo. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petrokimia Gresik Salurkan Dana Rp 1,4 Miliar Melalui Kampung Sehat 2021


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler