Greenpeace Dituding Teroris Ekonomi

Rabu, 20 Juli 2011 – 15:43 WIB
JAKARTA - Pengamat intelijen, Wawan Purwanto menegaskan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Greenpeace telah menjadi organisasi teroris ekonomi yang selalu mengobok-obok perusahaan dalam negeri dan tutup mata terhadap perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

"Teroris ekonomiItulah kata yang pantas disematkan kepada Greenpeace," kata Wawan Purwanto, saat berdiskusi bertema "Bongkar Borok LSM Asing, Studi Kasus Greenpeace", di press room DPR, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (20/7).

Disebut teroris ekonomi, lanjut Wawan, karena data yang diungkap Greenpeace jelas-jelas pesanan asing hingga berpengaruh negatif terhadap sejumlah perusahaan nasional

BACA JUGA: Berstandar Ganda, LSM Asing Harus Diwaspadai

Sementara sejumah perusahaan asing yang secara langsung terindikasi merusak lingkungan hidup Indonesia seperti PT Freeport dan Newmont tidsak pernah dikritisinya.

"Lihat, Greenpeace sama sekali tidak pernah melakukan kajian lingkungan hidup terhadap Freeport dan Newmont
Sementara sejumlah perusahaan nasional yang orientasi produksi ekspor selalu dirillisnya secara berkesinambungan," ungkapnya.

Selain itu, Wawan juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi IV DPR yang sama sekali tidak menggunakan data greenpeace dalam hal kajian kehutanan Indonesia.

"Yang kita tunggu, DPR harus lebih proaktif mendesak pemerintah guna meninjau ulang keberadaan Greenpeace di Indonesia

BACA JUGA: Inilah Jadwal Wawancara Calon Hakim Agung

Kalu perlu DPR membentuk Panitia Kerja (Panja) guna membongkar motif dibalik aktivitas Greenpeace  di Indonesia dan masyarakat Indonesia harus bersatu-padu untuk mengusir Greenpeace dari wiayah Indonesia," pungkasnya
(fas/jpnn)

BACA JUGA: Gayus Sebut Denny Menyuruhnya Kabur ke Singapura

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tak Berdaya Tangkap Nazaruddin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler