Groundbreaking PLTU Cilacap 1.000 Mw Dimulai

Kamis, 13 Oktober 2016 – 08:02 WIB
Ilustrasi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - CILACAP - Peletakan batu pertama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi 1x1.000 Megawatt (Mw) telah dilakukan, Rabu (12/10).

Groundbreaking itu dilakukan oleh Independent Power Producer (IPP) PT Sumber Segara Primadaya (S2P), dengan pemegang saham PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dan PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB).

BACA JUGA: Sri Mulyani Lobi Lembaga Pemeringkat Investasi

PLTU ini nantinya akan semakin memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Lokasi Proyek Ekspansi ini terletak di tiga desa, yaitu Karangkandri, Menganti dan Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan dibangun di atas tanah seluas 26 hektar persegi.

BACA JUGA: BNI Sukses Himpun Dana Tebusan Rp 7,6 Triliun

"Dengan adanya PLTU Cilacap kapasitas mumpuni ini dipastikan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar serta penggunaannya bisa menghemat bahan bakar karena jenis batubaranya adalah low rank coal," ujar Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso.

Selain bisa menghemat bahan bakar, PLTU ini menggunakan teknologi ultra supercritical boiler, yang dinilai memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan.

BACA JUGA: Daftar Mobil Daihatsu yang Paling Laris

Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 1x1.000 Mw, akan mulai beroperasi secara komersial pada 19 September 2016.

Konsorsium IPP S2P dengan komposisi saham 51 persen PT SSP dan 49 persen PT PJB melakukan total investasi proyek sebesar USD 1,389 miliar, di mana pembiayaan proyek didanai Bank Rakyat Indonesia (BRI), China Development Bank dan Bank Of China.

"Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap listrik, kehadiran PLTU Cilacap bisa membantu kapasitas pembangkit eksisting di Jawa-Bali yang saat ini sebesar 33.824 Mw per 2015," kata Supangkat.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kadal Lepas dari Boks, Garuda Indonesia: Kemasan Tidak Sesuai Standar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler