Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens dalam dengar pendapat di parlemen mengatakan rasanya optimisnya mengenai perekonomian dan mengatakan akan mampu bertahan bilapun perekonomian China sangat memburuk.

Dalam dengar pendapat setiap enam bulan di depan Komite Ekonomi Parlemen tersebut, Glenn Stevens mengatakan kebanyakan pemberitaan dan diskusi ekonomi 'berisikan pendapat yang negatif dari pada keadaan yang sebenarnya."

BACA JUGA: WNI Berhasil Dibebaskan, Ini Kata Panglima Bersenjata Papua Nugini

"Tentu saja juga memang tidak luar biasa bagus, namun tidak seperti seburuk pendapat yang saya lihat beredar di media." katanya kepada anggota parlemen di Canberra.

Pendapat Stevens ini tampaknya menutup kemungkinan bahwa Bank Sentral akan menurunkan tingkat suku bunga dalam waktu dekat, dari sekarang ini yaitu 2 persen.

BACA JUGA: Jumlah PNS di Australia Berkurang dengan Usia Rata-rata Kian Menua


Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens mengatakan kebanyakan komentar mengenai situasi perekonomian bersifat negatif dan tidak berdasarkan fakta.(AAP: Dean Lewins)

 

BACA JUGA: Menari Untuk Indonesia: Pengalaman Tampil di Melbourne

Bahkan Glenn Stevens memberi pertanda bahwa bilapun pertumbuhan ekonomi di China merosot tajam di bawah 7 persen, tidak akan cukup menjadi alasan bagi Australia untuk menurunkan tingkat suku bunga.

"Kalau itu terjadi, nilai tukar dolar Australia akan turun, mungkin turunnya banyak, dan itu akan menjadi salah satu mekanisme kunci agar perekonomian Australia bisa bertahan." kata Stevens.

Namun hal tersebut juga tidak akan diperkirakan akan terjadi.

Stevens mengatakan 'gonjang ganjing' dalam perekonomian dunia belakangan ini belum berpengaruh terlalu banyak terhadap bank, dan perusahaan, dan karenanya perekonomian dunia belumlah dalam masa krisis.

"Keadaan tentu bisa berubah, namun saat ini, kami tidak melihat adanya perubahan situasi pendanaan yang kita lihat dalam situasi yang serius." katanya menambahkan.

Topik hangat dalam dengar pendapat adalah keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) hari Kamis malam untuk tidak menaikan tingkat suku bunga, yang saat ini nol persen, hal yang sudah terjadi dalam enam tahun terakhir.

Bank Sentral AS mengatakan naik turunnya pasar keuangan belakangan ini, dan resiko karena melambatnya perekonomian China menjadi faktor utama dalam penundaan penaikan suku bunga.

Namun menurut Glenn Stevens, dalam waktu dekat, Fed harus menaikkan suku bunga.

"Selalu akan ada dinamika pasar, data yang lemah, dan ada yang mengatakan 'jangan naikkan dulu' namun di satu hari nanti, mereka harus melakukannya." kata Stevens.

Menurut Stevens melihat perkembangan ekonomi yang terus meningkat maka kenaikan suku bunga masih bisa terjadi sebelum Natal.

"Saya kira semua orang akan terus menunggu-nunggu kapan kenaikan suku bunga AS tersebut. Namun yang lebih penting menurut saya adalah bukan kapan kenaikannya, namun kecepatan pada kenaikan berikutnya."

Dan menurutnya, bila Amerika Serikat menaikan suku bunganya, maka itu akan dilakukan secara bertahap.

"Dan tampaknya tingkat suku bunga dunia masih akan rendah." tambah Stevens.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teknologi Taktil Mungkinkan Pilot Terbang dalam Kondisi Jarak Pandang Rendah

Berita Terkait