Gubernur dan Bupati Terlihat Kompak, Perang Dingin Berakhir?

Selasa, 23 Februari 2016 – 02:29 WIB
Gubernur NTT Frans Lebu Raya. FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG – Setelah pelantikan sembilan pasangan kepala daerah, Rabu (17/2), delapan pasangan telah kembali ke daerah masing-masing. Berbeda dengan bupati dan wakil bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome-Nikodemus Rihi Heke.

Sebelum kembali ke tempat tugas, keduanya menyambangi Gubernur NTT, Frans Lebu Raya untuk melaporkan hasil kerja mereka lima tahun sebelumnya dan meminta restu untuk melanjutkan tugas lima tahun ke depan.

BACA JUGA: Bali Dimanjakan, Danau Toba Ditidurkan

Sebuah pertemuan yang tidak biasa. Mengingat kedua figur ini terlibat “perang dingin” selama hampir lima tahun. Marthen Dira Tome hampir tidak pernah hadir dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan gubernur NTT hingga dilantik kembali, Rabu (17/2).

Pertemuan ini pun menghapus anggapan bahwa keduanya sulit disatukan. Bahkan untuk membuktikan bahwa keduanya akur-akur saja, Marthen Dira Tome mengundang gubernur untuk meresmikan tiga pabrik di Sabu Raijua, yakni pabrik air kemasan, pabrik garam dan rumput laut.

BACA JUGA: SKK Migas Kaget HO Lapangan Banyu Urip Dicabut

“Ini momen baik, karena selama ini ada image bahwa ada perseturuan antara bupati Sabu Raijua dan Gubernur. Dengan adanya ini, image itu terhapus. Kan tidak mesti harus tiap hari datang ke Pak Gubernur, bikin repot beliau. Kerja dulu baru lapor. Jangan pakai ilmu periuk dan tungku, semakin dekat semakin hangat. Mana yang lebih senang, datang terus tetapi tidak ada hasil, atau datang sekali saja langsung lapor hasilnya. Kami kompak saja,” ujar Marthen kepada wartawan usai pertemuan tertutup tersebut.

Dalam laporannya, Marthen yang didampingi wakilnya, Nikodemus Rihi Heke memaparkan berbagai hasil yang telah diraih selama memimpin lima tahun. Namun dia juga mengakui masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi bersama, baik pemerintah kabupaten, provinsi dan juga pusat.

BACA JUGA: Dua Ibu Muda, Geng Pencuri Perhiasan Surabaya Dibekuk

“Beliau respek sekali, beliau bilang nanti kita keroyokan bangun Sabu Raijua,” ujar Marthen dilansir Timor Express (Grup JPNN).

Marthen kepada gubernur menginginkan ada campur tangan pemerintah provinsi, baik dalam pembangunan infrastruktur dan sektor lain. Bahkan kehadiran gubernur di daerah tersebut nantinya akan menyempurnakan harapan masyarakat di sana.

“Untuk periode kedua ini kami sangat mengharapkan kehadiran Bapak Gubernur ke Sabu Raijua. Kami sangat mengharapkan kehadiran beliau untuk meresmikan ada beberapa pabrik. Kami juga mengundang beliau untuk kita datang panen garam,” jelas Marthen lagi.

Di bidang infrastruktur, Marthen meminta perhatian pemerintah pusat melalui gubernur untuk pembangunan jalan, dermaga dan bandar udara.

“Nanti untuk jalan provinsi, kita tingkatkan jalan-jalan kabupaten menjadi jalan provinsi lalu jalan kecamatan kita tingkatkan menjadi jalan kabupaten. Sehingga nanti semua mendapat bagian.

Untuk mengantisipasi kekeringan, Marthen melaporkan bahwa pihaknya sedang mencoba upaya untuk penangkapan air hujan. Dikatakan, satu titik air hujan tidak boleh dibiarkan mengalir ke laut. Caranya dengan membangun embung-embung sebanyak mungkin.(timor express/fri/jpnn

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Ajukan Praperadilan Terkait Kasus Dana Hibah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler