Gubernur Jatim dan Jateng Apresiasi Kontribusi di Sektor Pertanian

Senin, 08 Agustus 2022 – 09:48 WIB
Ilustrasi, lahan pertanian. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Sektor pertanian memiliki andil besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kuartal II 2022 yang mencapai 5,44 persen.

Tak sedikit dari besaran itu, distribusi pertanian menduduki tiga besar yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh sebesar 1,37 persen.

BACA JUGA: Kementan dan Peruri Kerja Sama Perluas Cakupan Pendataan Ternak Pascavaksinasi PMK

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur dengan meningkatnya produksi padi dari tahun ke tahun.

Apalagi, kata dia, Jatim termasuk provinsi yang sukses melewati masa pandemi karena sektor lainnya terprosok pada kontraksi cukup dalam.

BACA JUGA: Kementan Siapkan Strategi Jitu untuk Penuhi Kebutuhan Gula Nasional

Khofifah mengatakan semua capaian tersebut tidak lepas dari upaya dan kerja keras Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam mewujudkan pertanian maju dan lebih kuat.

Baginya, SYL merupakan menteri yang sangat gigih dalam mendampingi petani untuk tetap berproduksi dalam kondisi pandemi.

BACA JUGA: Kementan-Forkopimda Sanggau Siap Jaga Pangan untuk Masa Depan

"Tidak hanya pangan yang menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (MentanSYL) tetapi juga peternakan. Sehingga produksi pertanian dan peternakan kami sangat bagus," ujar Khofifah beberapa waktu lalu," kata dia dalam siaran persnya, Senin (8/8).

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku senang karena sektor pertanian kembali mampu membuktikan sebagai penyelamat ekonomi.

Dia melihat Indonesia memiliki titik cerah yang lebih baik apabila sektor pertaniannya dikerjakan secara serius.

"Pertanian juga tinggi, saya senang. Alhamdulillah, nilai tukar petani kita bagus ya di petani, mudah-mudahan ini kabar baik," katanya.

Menurut Ganjar, sektor-sektor yang sudah menyuplai pertumbuhan ekonomi tinggi harus diberikan pendampingan untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah terpaan krisis global yang tidaklah ringan.
"Presiden kemarin bilang, tahun ini kami siap-siap. Ingat, tahun depan belum tentu baik," ungkap Ganjar.

Diketahuio, berdasarkan data BPS Jawa Tengah pada kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,12 persen.

Kuartal II 2022 dapat didongkrak menjadi 5,66 persen.

Sementara pada periode yang sama, pertumbuhan ekonomi nasional mencatat 5,01 pada kuartal I dan 5,44 persen pada kuartal II.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian selama tiga tahun terakhir merupakan bantalan ekonomi yang tumbuh positif disaat sektor lainya mengalami pelambatan.

Menurutnya, hal itu terjadi karena pertanian adalah pilihan pasti dalam memperkuat ekonomi.

"Kami tahu perubahan cuaca atau climate change membuat cuaca berubah. Belum lagi kita menghadapi geopolitik perang Rusia dan Ukraina," ungkapnya.

Mentan SYL mengatakan Indonesia bahkan termasuk negara yang sangat kecil mengalami kemungkinanya resesi, karena angkanya hanya 3 persen.

Sangat jauh jika dibandingkan dengan Srilangka yang berpeluang resesi sebesar 85 persen atau selandia Baru 33 persen.

"Saya melihat inflasi di sejumlah negara terus mengalami kenaikan. Di Uni Eropa mencapai 9,6 persen, Amerika 9,1 persen, Inggris, 8,2 persen, Korea 6,1 persen," jelasnya. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Strategi Kementan Untuk Meningkatkan Produksi Gula Konsumsi


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler