SAMARINDA -- Kerusuhan yang terjadi di Tarakan yang melibatkan dua kelompok massa juga membuat Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak prihatinIa mengimbau agar masyarakat tak mudah dihasut, sehingga menyebabkan kerugian yang lebih besar
BACA JUGA: Sekali Lagi, Ini Konflik Individu!
Ia mendapat laporan, bahwa penyebab yang melatarbelakangi kerusuhan itu adalah masalah kriminal, sehingga harusnya menyerahkan penanganannya sesuai hukum berlaku"Saya mendapat laporan bahwa semua pihak yang berkaitan dengan masalah yang terjadi di Tarakan sudah turun, termasuk tokoh-tokoh masyarakat di sana
BACA JUGA: Menhut Janji Izinkan Alih Fungsi Hutan di Batam
Ini menggembirakan, kita berharap masalah itu sudah bisa diselesaikan dengan damai, sehingga kondusifitas di sana tetap terjaga dengan baik," jelasnya lagiMenurutnya, ia pun sudah melaporkan kerusuhan tersebut ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi
BACA JUGA: Tarakan Bagai Kota Mati
Ini agar semua kalangan memperhatikan kondusifitas Tarakan yang Senin (27/9) lalu terjadi kerusuhan antar etnis."Sudah saya laporkan semuanya ke Mendagri, supaya persoalannya tidak melebar kemana-mana. Saya berharap semua masalah yang terjadi di sana bisa diselesaikan dengan damai," kata Awang, Selasa (28/9).
Selain Mendagri, Awang mengaku mendapat telepon dari Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Yasin Limpo, yang menyampaikan keprihatinannya sebab kerusuhan itu melibatkan suku bugis. "Alhamdulillah, semua bersimpatik agar dapat diselesaikan dengan damaiKalau sudah seperti ini maka Kaltim akan dapat kita terus jaga kondusifitasnya," ujarnya.
Awang mengimbau, masyarakat Tarakan dan Kabupaten Tana Tidung yang masyarakatnya bertikai, khususnya tokoh-tokoh masyarakatnya untuk mengedepankan hati nurani bahwa perdamaian adalah satu-satunya cara dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
"Saat ini semua bergerak, mulai Walikota Tarakan, Bupati Tana Tidung, kepolisian, TNI dan tokoh masyarakat, semuanya sudah bergerak untuk mendamaikan situasiDan sekali lagi saya yakin, ketika semuanya bergerak, maka kekhawatiran yang tidak kita inginkan, tidak akan terjadi," ungkapnya.
Disinggung kerusuhan itu terjadi karena personel kurang dan tidak sigapnya aparat keamanan di Tarakan, Awang mengakui bahwa persoalan personel kurang memang sudah dirasakan sejak lama, tetapi bukan berarti itu membenarkan bahwa personel tidak sigap dalam menyelesaikan masalah di Tarakan
"Tentu tidak ada yang menginginkan terjadinya kerusuhan, begitu juga warga di Tarakan dan Tana TidungMakanya, tidak perlu saling menyalahkan antara satu pihak dengan pihak lain, tapi sistem keamanan di sana tentu saja harus lebih dimaksimalkan," tegasnya lagi(ias)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang di Terminal Dipelototi
Redaktur : Tim Redaksi