jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan turut berdukacita untuk korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang berpusat di barat daya Kabupaten Malang, Jatim, Sabtu (10/4) sekitar pukul 14.00 WIB.
Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 kemudian diperbarui menjadi bermagnitudo 6,1 berpusat di wilayah Kabupaten Malang, Sabtu (10/4) pukul 14.00 WIB, pada jarak 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 kilometer.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah: Insyaallah Saya ke Lokasi Besok
"Saya atas nama pribadi dan mewakili Pemerintah Provinsi Jatim turut berbelasungkawa terhadap adanya korban jiwa akibat gempa," kata Khofifah saat ditemui usai menggelar rapat koordinasi penanganan gempa bersama pejabat Forkopimda di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (10/4) malam.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jatim itu juga mendoakan keluarga korban agar selalu diberi kesabaran dan kekuatan dengan adanya ujian bencana ini.
BACA JUGA: BMKG Ungkap Fakta terkait Gempa Selatan Malang, Lihat Petanya, Waspada
"Semoga keluarga diberi ketabahan, dan almarhum dan almarhumah diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim hingga pukul 22.00 WIB, sebanyak delapan orang meninggal dunia. Masing-masing lima orang asal Lumajang, dan tiga lainnya tinggal di Kabupaten Malang.
BACA JUGA: BPBD Jatim Rilis Data Gempa Kabupaten Malang, Ini Wilayah yang Terimbas
Dua korban meninggal dunia di Lumajang ialah pasangan suami istri, Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tampurejo, Kecamatan Tempursari, yang tertimpa batu besar saat melewati jalur Piket Nol.
Korban yang tertimpa reruntuhan bangunan yakni Saden, warga Dusun Tawon Songo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, kemudian Juwanto dan Nasar, warga Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Berikutnya, data korban jiwa warga Kabupaten Malang semuanya berada di Kecamatan Ampelgading, masing-masing bernama Imam asal Desa Sidorenggo, Munadi dari Desa Wirotaman, dan Misni asal Desa Tamanasri. Ketiga korban jiwa meninggal dunia setelah tertimpa material rumah.
Sementara itu, pada rakor yang berakhir hingga menjelang tengah malam tersebut, dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Rakor dipimpin oleh Plh Sekdaprov Jatim sekaligus Kepala BPBD Jatim Heru Tjahjono, dan diikuti seluruh kepala daerah secara virtual yang wilayahnya terdampak gempa bumi. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy